Sore gue yang seharusnya gue habisin buat duduk diem
di Auditorium widya sabha menikmati sejuknya AC ruangan sambil mendengarkan
diskusi indah dalam sebuah pertemuan yang mana disebut rapat terpaksa gue habisin panas-panasan di jalan
buat ketemu calon sponsor acara VIP. VIP adalah acara konser musik underground tahunan
yang rutin diadain setahun sekali oleh jurusan tempat gue kuliah dan katanya
dalam rangka memperingati ulang tahun jurusan. VIP merupakan konser terkeren
abad ini, dimana gue masuk sebagai anggota humas tapi gue nggak ngerti sama
sekali apa yang mesti gue lakuin. Dan yang bikin gue sedih adalah genre
musiknya yang nggak nyambung sama genre musik yang tiap hari gue dengerin. Coba
bayangkan tiap hari yang gue dengerin itu musik korea yang mendayu-dayu dan nikmat
untuk dinikmat walaupun dari lubuk hati yang paling dalam gue agak nyesek
karena nggak ngerti liriknya lalu tiba-tiba gue jadi panitia acara konser rock
and roll, underground atau apalah itu yang dimana liriknya sama-sama nggak bisa
diterima logika. Tapi ya sudahlah itu sudah menjadi tanggung jawab kita bersama
sebagai anggota ESA (ENGLISH STUDENTS’ ASSOSIATION).
Oke kembali kecerita. Ceritanya itu gue sama temen
gue si Mawar (bukan nama sebenarnya) lagi otw ketempat janjian ketemu sama
calon sponsor acara VIP itu. Nah sebenernya gue berniat baik buat nunjukin
jalan pintas biar cepet gitu nyampe sananya, tapi apa faktanya kita malah
melewati jalan yang lebih panjang daripada jalan normal. Oke fix itu murni
kesalah gue. Karena temen gue baik gue dimaafin gitu aja. Setelah sampe ditempat
janjian kita nunggu disitu karena si calon sponsor belum dateng. Kita leha-leha
aja karena kita pikir tempat janjiannya disini, di minimarket paling fenomenal
di Bali namanya Si Key (nama disamarkan, tidak boleh menyebut merk). Setelah setengah
jam kita duduk disitu sampe urat malu kita putus, sampe lumutan jamuran dan
makanan tinggal bungkusnya tu orang kok nggak dateng-dateng ya. oke kita positive thinking aja, karena
rumahnya jauh makanya lama sampe sininya. Beberapa menit kemudian dia nelfon “hallo..
dimana ini? saya udah nyampe di sini?” ucapnya. Kemudian kita clingak-clinguk
tengak-tengok kanan kiri kok nggak ada
orangnya, dia bilang katanya tadi udah disini. Kemudian si mawar ngejawab “maaf
anda dimana, kita udah di si key deketnya seluler world?” perasaan gue mulai
nggak enak nih. “saya di si key ayani utara, bukan disitu.” Doorrr!! Dan benar
perasaan nggak enak gue tadi, kita ZONK BIG ZONG.
Kita segera cus ke kempat orang tadi, tunggu kita
dapat masalah lagi. Kita nggak tau jalan kesana. Punya mulut gunanya buat apa
sih, temen gue si mawar otaknya cemerlang, dia nanyak ke tukang parkir tapi si
tukang parkir ngasih arahannya nggak segampang yang kita pikir. Ternyata tu
jalan berkelok-kelok kayak kisah hidup gue. Kita sempet salah jalan lagi, kita
ketemu gang buntu. Oke itu bukan masalah besar, kita balik lagi dan mengikuti
jalan yang ramai dilewati orang. Berdasarkan pengalaman gue yang sering kesasar
di Bali gue mendapatkan pelajaran berharga. Ikutilah jalan yang ramai dilewati
orang, jika kau melihat dua jalan dan yang satunya sepi satunya lagi ramai
jangan sekali-kali kau mendekati jalan sepi itu karena kau akan bertemu jalan
buntu dan akan berimbas pada kisah percintaan mu. Itu hanya pemikiran liar gue,
kalian bisa percaya atau pura-pura mati saja. Selanjutnya perjalanan kita
lancar, kita sukses menemukan si key dan kerjasama dengan sponsor sukses.
Nah ini ni, yang bikin gue jadi manusia paling berdosa
sore itu. Perjalanan pulang kita nggak semudah itu. Kita melewati banyak halangan dan rintangan. Sejujurnya
gue berniat baik lagi dengan berniat ngasih tau jalan pintas lagi tapi otak gue
yang selalu sok tau tau banyak jalan pintas di Denpasar membawa kita ke gang
buntu lagi. Sial kali ini lebih parah, kita tersesat dalam-dalam di sebuah
kampung yang mana bentuk kampungnya kayak labirin. Kita susah nemuin jalan keluar,
kita belok kanan salah belok kiri juga salah kita mulai frustasi sampai pada
akhirnya imajinasi liar gue muncul lagi, coba aja dikasih minjem baling-baling
bambunya doraemon, atau petanya dora the explorer. Pasti jalan pulang kita
nggak serumit ini. baiklah ini kesalahan gue lagi, karena temen gue baiknya
kuadrat jadi gue termaafkan lagi. Gue janji nggak bakal ngasih tau jalan pintas
lagi. Kita putuskan untuk balik kejalan yang tadi lagi, dan syukur
alhamdulillah kita berhasil lolos dari jebakan batman dan melanjutkan
perjalanan ke kampus lagi.
Kita mampir dulu ke toko roti buat beli kue. Temen gue
si mawar yang beli bukan gue. Ceritanya dia
beli buat ngasih late party buat temennya yang ulang tahun awal tahun lalu. Tapi
lagi-lagi gue merusak segalanya. Kue yang udah ditata rapi dengan tulisan nama
yang cantik gue hancurkan dalam sekejab. Nama yang ada disamping kue gue
rusakin ada huruf yang hilang dan semua jadi kacau berantakan. Duh sepertinya
sore itu gue cocok dapet awards dengan kategori manusia paling banyak berbuat
salah dan berdosa namun malah cengengesan abad ini. mungkin aku pikir si mawar
udah nggak bisa nahan marah, dia bakal meledak sore ini. oh tapi tidak,
ternyata persediaan maafnya masih tersisa buat gue. Dan akhirnya gue kasih dia
awards kategori manusia paling baik dan sabar selama didekat gue sore ini.
Oke masalah selesai, kita meluncur ke kampus lagi. Sesampainya
dikampus kita mendapatkan peristiwa tak terduga lagi. Tapi gue nggak mau cerita
panjang-panjang. Intinya sore itu gue banyak berbuat salah dan gue juga harus
banyak-banyak minta maaf ke si mawar. Yasudahlah sekarang Gue laper, tadi baru
pulang terus nulis ini. rajin kan gue. Dan gue juga baik mau menceritakan
cerita nggak penting gue ini. Berhubung sisa awards gue masih tersisa, gue bakal
ngasih kalian-kalian yang baca tulisan gue dengan awards kategori orang yang
telah membuang waktu pentingnya untuk membaca tulisan nggak penting gue. Oke cukup
sekian. Cacing diperut demonya makin melewati batas garis keras. Tengkiyu <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar