Rabu, 13 April 2016

History in Story: Kuliah Sambil Cari Nafkah

Bagaimana rasanya mencari ilmu dibarengi dengan mencari uang? Apakah gampang? Apakah tidak capek? Semua itu tergantung dari niat.


Hai, nama ku tri. Kali ini aku nggak bakal nulis lucu-lucuan aku mau nulis yang agak serius dikit biar bermanfaat. Aku sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Udayana jurusan Sastra Inggris fakultas Ilmu Budaya semester 4. Seperti mahasiswa mahasiswi lainnya, tiap pagi ya berangkat kuliah, siangnya kuliah, sorenya pulang ke rumah kalo yang punya rumah, malemnya nugas, begadang alasannya buat tugas padahal kayanya sih enggak, paginya bangun kesiangan, telat ke kampus, sampe di kampus dosen udah dikelas, nggak berani masuk, ujung-ujungnya bolos. Ya, itulah mahasiswa. Jika kalian belum merasakan masa ini kalian belum dikatakan mahasiswa seutuhnya. 

“kuliah itu tak seindah FTV” inilah quote yang sering menjadi bentuk penyesalan mahasiswa yang menjadi korban ftv. Hanya mahasiswa baru aja yang menganggap kuliah itu sekedar ke kampus, belajar, punya pacar, pacaran, akhirnya bahagia di akhir. Kalo ada yang berfikiran seperti ini, itu salah besar. Kalian pasti nggak nonton ftvnya sampe selesai atau mungkin si sutradara kehabisan duit buat nyelesaiin satu ftv. Padahal bagian mati-matian ngerjain tugas, mati-matian selalu bangun pagi buat menuhin absen sampai 75%, mati-matian buat skripsi, sampai sidang skripsi juga nggak pernah ada yang buat ftvnya sampai ke tahap ini. oh ya sudahlah, namanya juga FTV apasih yang bisa diharapkan banyak dari telenovela Indonesia yang ujung-ujungnya juga tak berujung.

Mungkin aku sedikit tak sama dari mahasiswa lainnya karena aku punya kegiatan lain. Hidup di Bali sebagai Mahasiswa perantau itu sama sekali tidak mudah, murah apalagi megah. Biaya hidup mahal, segala macam kebutuhan mahal, kos mahal, beli rumah apalagi. Jadi yang mau kuliah di sini aku saranin buat nyari beasiswa ya biar kalian nggak mempraktikan peribahasa besar pasak daripada tiang. Kalo boleh jujur, banyak sekali kebutuhan yang mesti aku tanggung sendiri. Aku memang mahasiswa yang kuliah karena beasiswa dan untungnya selain biaya kuliah gratis, biaya hidup juga gratis karena aku juga dapat uang bulanan. 

Tapi uang bulanan itu tidaklah cukup untuk memenuhi segala kebutuhan yang aku tanggung sendiri, seperti uang makan, bensin, beli buku, uang jajan, keperluan pribadi, uang buku, uang fotokopi, uang bayar kas organisasi, uang beli baju kalo kampus ada acara, uang pulsa, dan masih banyak lagi kebutuhan tak terduga yang benar tak terduga lainnya.

Oleh karena itu, dengan tekat bulat sebulat donat, aku putuskan untuk bekerja paruh waktu. Karena untung saja aku mahasiswa sastra yang kesibukannya jauh berbeda dengan mahasiswa kedokteran, banyak sekali waktu luang ku yang terbuang sia-sia untuk duduk-duduk memandangi atap kontrakan sambil menghitung berapa hari lagi aku lulus ya.. akhirnya aku bertanya pada teman-teman sekitar, gugling informasi lowongan pekerjaan part time dan akhirnya banyak teman-teman ku yang bercerita mereka mengajar di bimbingan belajar, akhirnya aku mendapat ilham kalau mereka bisa kenapa aku tidak. Oke, keinginan ku sudah semakin kuat. Masalahnya sekarang adalah di mana aku harus mencari tempat bimbingan belajar itu? Tadaa disaat semangat menggebu-gebu begini otak ku berguna juga, aku manfaatkan teknologi yang katanya semakin canggih. Aku buka situs jual beli populer “olx.com” dan alhamdulillah ada tempat bimbel yang kebetulan deket rumah, aku coba kirim cv dan lamaran kerja. Setelah menunggu, akhirnya ada telephon masuk yang katanya aku dipanggil buat interview dan yess setelah melalui rangkaian tes aku diterima.

Aku akhirnya bekerja di kantor cabang di Dalung, Bali. Jam kerja ku dari jam 4 sampai jam 8 malam. Capek? Iya, banget! tapi untungnya kerja ku enak, setelah selesai mengajar kalo nggak ada kelas lagi kita bisa buat tugas, makan atau tiduran seenaknya (kalau nyalinya besar). Sesungguhnya ini bisa dibilang menguntungkan juga, selain bekerja kita juga menambah kemampuan public speaking kita, awalnya aku pemalu banget, nggak suka tampil di depan umum, tapi akhirnya lama-kelamaan ya tetep gitu-gitu aja sih. Heh nggaklah becanda, nambah kok keberaniannya walau cuman dikit. Aku membagi ilmu ku dalam bidang bahasa inggris, matematika dan baca tulis haha agak nggak nyambung sih tapi embat ajalah yang penting di bayar wkwk dasar.
Lalu gimana dengan kuliahnya kak? Apa kuliah kakak nggak terganggu sama kerja? Terus kapan kakak buat tugasnya? Jawabannya adalah maybe yes maybe no. suatu kebohongan besar kalau aku bilang tidak. Kuliah ku dari pagi sampe siang kadang paling sore jam 3. 

Terus buru-buru ketempat kerja pulang paling nggak jam setengah 9 baru nyampe rumah, belum mandi belum lagi makan. Jadi buat tugasnya itu ya setelah semua itu, itulah alasan kenapa aku selalu tidur malam tapi bukan begadang karena kalo dibiasain begadang kuliah pagi ku jadi nggak maksimal karena pasti ngantuk. Setelah bekerja aku lebih menghargai waktu. Manajemen waktu sangat dibutuhkan disini. Capek iya capek banget kadang aku suka bosan sama hidup ku yang gini-gini aja. Tapi aku juga bersyukur sih dengan begini aku hidup tidak bergantung pada orang tua, bener-bener mandiri. Aku hidupi hidup ku sendiri. Hehe maaf kadang aku juga ingin orang-orang tau hidup ku itu berat. 

Jadi intinya, kuliah sambil kerja itu bisa aja asal bisa mengatur waktu dengan sebaik mungkin. Jangan berat sebelah. Namun adakalanya kita menemukan titik kebosanan, seperti aku yang benar-benar jenuh minggu-minggu ini. tapi semua pasti berlalu kok. 
Oiya dan selain itu aku juga mau nyoba aktif di organisasi, biar nambah temen aja sih dan nggak gitu-gitu aja kehidupan kampus ku. 

Jadi intinya kuliah-kerja-organisasi itu bisa aku kerjakan dengan sebagaimana mestiya namun resiko tidak maksimal itu pasti ada. Semoga pengalaman hidup dan perjuangan ku mengejar gelar Sarjana di Bali ini bisa menjadi motivasi sukses ku kedepannya. Kenapa aku membuat judul tulisan ini History in story? Karena cerita ini akan menjadi bagian sejarah dalam hidup ku.

Aku  tahu tidak semua sarjana itu berhasil menjadi orang sukses tapi setidaknya orang yang berilmu itu pasti tahu bagaimana menciptakan sukses mereka masing-masing. 

Jumat, 08 April 2016

Tukang Parkir Hantu

Aku terinspirasi menulis ini karena gara-gara tukang parkir yang kemarin aku temui di salah satu tempat umum yang seharusnya mereka enggak pernah ada disitu.


Tukang parkir di Bali itu sangat menjamur. Dimanapun kamu parkir disitu ada tukang parkir. Entah itu dia legal atau ilegal, resmi atau tidak resmi. Yang pasti dia tukang parkir. Lalu apa sebenarnya definisi tukang parkir? Dan apa hubungannya dengan Hantu? Apakah mereka berhubungan? Mari kita cari tau dengan ilmu cocokologinya kang sule wow wow wow *korbaninitalkshow*

Tukang parkir atau biasa disebut juga dengan Juru Parkir menurut Wikipedia adalah orang yang membantu mengatur kendaraan yang keluar masuk ke tempat parkir. Jukir juga berfungsi untuk mengumpulkan biaya parkir dan memberikan karcis kepada pengguna parkir pada saat akan keluar dari ruang parkir. Tarif parkir pada lokasi yang demikian biasanya tarif fixed, tidak tergantung waktu karena karcis tidak dilengkapi dengan waktu kedatangan dan waktu kendaraan meninggalkan ruang parkir.

Jadi tukang parkir itu sesungguhnya sangat berjasa dalam membantu menjaga kendaraan kita di tempat umum agar tidak dimaling. Namun tukang parkir di Bali itu berbeda dengan tukang parkir di Jawa terutama di daerah asal ku. Di sini itu setiap toko mulai dari toko yang tidak beratap sampai toko yang atapnya kemana-mana pasti selalu di jaga oleh pahlawan negara berseragam biru muda itu. Kenapa aku sebut pahlawan negara? Karena dia amat sangat berjasa dalam membantu menjaga keamanan dan stabilitas negara (kaya Tentara aja ckckck). Tukang parkir harus mempunyai jiwa ksatria, berdedikasi tinggi dan cinta tanah air. Saat menjaga motor kita mereka juga harus sabar dan berpanas-panasan.

Tapi….. tukang parkir disini amat sangat menyebalkan. Kenapa tidak? Beberapa dari mereka tidak melakukan tugasnya dengan baik. Bagai para anggota dewan yang makan uang rakyat, tukang parkir di sini juga makan gaji buta. Profesi tukang parkir ini bisa dikerjakan oleh semua umur, mulai dari remaja yang kadang mukanya masuk kategori enak diliat alias cogan alias cowo ganteng, ada yang om-om udah berkepala tiga tapi gayanya kekinian banget (pernah aku liat si om-om tukang parkir atasanya pake seragam parkir biru muda tapi bawahannya celana ketat, celana pensil antara pengen katawa atau sedih :”), sampe kakek-kakek mulai yang berkumis sampai tidak berkumis, yang gondrong atau botak, yang giginya ompong atau ditambal emas.  Tipe cara mereka memarkirkan kendaraan juga beda, kadang si tukang parkir ganteng ada yang ramah, mereka bantu rapiin motor sambil diajak ngobrol (jadi baper.. -_-), ada om om yang cueknya naudzubillah mau kita dapet tempat parkir kek enggak kek yang penting dia dikasih duit, ada kakek-kakek baik bangeettt kita ditanya tanyain dulu, asal dari mana, mau ngapain kesini, masih sekolah apa udah kerja (semacam interogasi sih..)  pas baru sampe kita dicariin space kosong buat parkir pas mau keluar dibantu ngeluarin duhh baik banget deh pokoknya berasa kakek sendiri huhu jadi kangen kakek.

Aku punya banyak kenangan bersama tukang parkir baik kenangan indah maupun kenangan buruk (buseettt dah kenangannya sama tukang parkir -__-). Sesungguhnya aku sangat bersyukur dengan terciptanya tukang parkir karena kalo kita kemana mana nggak perlu khawatir sama kendaraan kita diluar. Tapi aku juga sangat sebel karena tukang parkir ini salah satu penyebab uang jajan dan uang bensin berkurang. Betapa tidak, setiap kita parkir itu bayar seribu dan hampir seluruh tempat di Bali baik terbuka atau tertutup pasti ada tukang parkir. Bayangkan misalnya kita ada acara hajatan besar, dalam sehari kita harus belanja banyak dan kita bisa mengunjungi 20 jenis toko dalam sehari BAYANGKAANN BAYANGKAAANNN uang 20 ribu kita melayang sia-sia padahal kita itu cuman mau nanya harga barang di toko kita itu enggak beli.

Lalu yang paling menyebalkan adalah Tukang Parkir Hantu. Nah ini nih tukang parkir yang aku yakin pasti semua orang banyak yang pernah menemuinya. Tukang parkir hantu itu bukan tukang parkir yang berubah menjadi hantu, atau hantu yang berpura-pura menjadi tukang parkir, atau tukang parkir dan hantu berkolaborasi. Bukan. Tukang parkir hantu adalah seseorang yang berprofesi sebagai juru parkir, memakai seragam  biru muda namun dia tidak pernah ada saat kita butuh (makudnya pas mau parkir. Semacam teman yang pura-pura mati saat kita lagi butuh dia) tapi pas kita bersiap keluar dari tempat parkir tiba-tiba dia muncul entah dari mana asalnya. Tiba-tiba aja udah di depan motor nodong minta uang parkir. Ihhh seremm. 

Contohnya waktu ini, aku pergi ke Atm di salah satu Pertamina di Denpasar. Aku tenang tenang aja karena aku pikir itu Pertamina, itu tempat orang bebas parkir, itu Atm dan seumur-umur aku ke Atm nggak pernah ada yang namanya tukang parkir jaga di Atm. Aku parkir. Aku celingak-celinguk nggak ada siapa-siapa nggak ada orang disekitar sana. Aku kunci stang motor. Masuklah aku ke dalam Atm (bukan masuk ke mesin Atmnya yaa -_-). Pas keluar dari atm aku langsung naik ke atas motor. Aku buka kunci stangnya, aku starter motor, pas mau ngegas tiba tiba ada tukang parkir berdiri di depan. Jlebb! Aku shock! Shock berat.. ini lebih mengejutkan dari pada liat dua cowok gandengan tangan. Lalu aku tarik nafas dalam-dalam dan mau enggak mau aku infaqin uang seribu ku buat tukang parkir berjiwa hantu ini. sebenernya aku agak enggak ikhlas, kenapa? Karena dia enggak bantu sama sekali markirin motor. Pegang motor aja enggak minta uang parkir enak aja. Dasar Tukang parkir tegaan.  tapi kalo dipikir pikir tukang parkir ini pinter juga milih spot buat dijaga, orang keluar dari atm pasti abis ngambil duit dan uang paling kecil itu nominalnya 50ribuan. Jadi bisa jadi kalau si orang yang baru narik duit itu enggak punya uang kecil si tukang parkir bukan di kasih 1000 tapi 50rebu wow wow wow #Bisa Jadi #SiapaTahu #akumaujaditukangparkirAtm

Nah itu dia sedikit pengalaman bersama tukang parkir dan tukang parkir hantu. Semoga setelah membaca ini kalian semakin waspada tengok kanan kiri depan belakang sebelum parkir. Jangan biarkan uang jajan kalian terenggut oleh pahlawan biru muda yang tidak bertanggung jawab. :)
Dan apabila kalian tersenyum atau tertawa saat membaca tulisan super absurd ini, itu tandanya kalian  juga pernah mengalami kejadian yang sama. Sekian