Jumat, 30 Desember 2016

Catatan Akhir Tahun 2016



Alhamdulillah, kita sudah memasuki penghujung tahun 2016. Pagi ini adalah pagi terakhir di tahun 2016 dan aku dengan bersemangat ingin sekali mereview apa aja sih yang udah terjadi di bulan-bulan kemarin. 

Liburan keluarga awal tahun di Bedugul

Liburan Idul Adha di Lapangan Renon dan museum 3D I AM BALI
Sebenernya tahun 2016 sama seperti tahun-tahun sebelumnya, apa saja bisa terjadi tanpa kita duga. Namun disetiap tahunnya pasti ada perbedaan dalam hal menyikapi masalah karena umur kita semakin bertambah sehingga kita menyikapi tahun demi tahun dengan semakin berfikiran dewasa. Tapi umur tidak menjamin cara pandang dan cara pikir kita. Semua bergantung pada pribadi masing-masing.

Disetiap akhir tahun, aku punya kebiasaan membuka diary ku dan membacanya dari lembar awal. Aku suka sekali saat mengingat moment yang ternyata tak sengaja aku tulis dalam diary, mulai dari moment terkecil yang nggak penting sampai moment besar yang tak terlupakan. Akhir tahun merupakan saat yang tepat buat flashback, mengingat kembali segala hal yang terjadi ditahun itu. Apapu itu, baik senang, sedih, susah, memalukan sampai mengerikan kita tidak bisa mengabaikannya karena semua itu memang sudah terjadi disepanjang tahun ini. Biasanya aku selalu senyum-senyum sendiri pas baca catatan harian ku sendiri pasti ada hal yang menggelitik dan bikin muka merah padam.

Setelah aku membuka dan membaca buku kecil berwarna putih dengan cover berhiaskan kata-kata motivasi, aku menulis segala perasaan ku disana. Ternyata dibuku ini juga resolusi tahun 2016 aku tuliskan. Aku tulis resolusi itu dihalaman pertama, dan tak ku sangka resolusi ku menggelikan sekali alhasil aku ketawa bacanya :D.Diantaranya  aku menulis kuliah dilancarkan, IPK bisa bertahan, kerja semakin lancar dan yang paling mengejutkan aku menulis ingin punya pengagum rahasia wkwkww ini memalukan sekali. Resolusi konyol untunglah nggak terwujud haha. 

Alhamdulillah tahun 2016 aku masih diberi umur panjang. Aku bisa merasakan kenikmatan dunia dan masih bisa bersyukur atas segala yang diberikan-Nya. Ditahun ini juga aku belajar bagaimana menyikapi hidup. Aku sadar umur ku sudah tidak muda lagi, jadi aku harus bisa mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari sekarang. Di tahun 2016 pula aku sempat merasakan sejatuh-jatuhnya jatuh dan sebahagia-bahagianya bahagia. Aku sempat frustasi dan benar-benar down. Aku malas sekali kuliah, nggak bersemangat belajar ataupun ngerjain tugas. Aku sudah mencari berbagai motivasi untuk menaikkan mood belajar tapi tetap saja semua nihil. Semua ini terjadi karena aku udah masuk semester atas, semester neraka. Semester 4 merupakan awal dari semester mengerikan, aku harus menghadapi berbagai tugas yang hampir mustahil aku bisa kerjain. Dosen pun seperti jin yang menghasut mahasiswanya agar mau mengikuti dia. Tapi sesungguhnya itu resiko menuju akhir dari penderitaan. Dengan perlahan-lahan akhirnya aku bisa menyelesaikan semester 4 dengan sukses. Rasanya legaaa 

Masuk semester 5 pertarungan dengan alam dimulai kembali. Sebenarnya lebih pada bertarung pada diri sendiri melawan malas. Semester 5 aku berjuang mati-matian karena kita sudah mulai penelitian lapangan dan benar-benar banyak tugas besar. Alhasil untuk melewati semua ini diperlukan pengorbanan waktu, uang, tenaga, pikiran, otak sampai berdarah-darah, terjadi pertumpahan darah dan seperti menghadapi pertarungan hidup dan mati. Alhamdulillah walaupun aku tahu hasilnya jelek, paling tidak I did it by myself and my brain. Rasanya aku merasa bahwa aku bisa, aku nggak bodoh-bodoh amat. Yang paling penting disini adalah usahanya hasil juga penting sih tapi proses yang paling penting. 

Lanjut dibulan Juli tak ku sangka, teman-teman ku begitu romantis. Mereka ngasi kejutan ulang tahun pake kue dan tiup lilin segala. Ini pertama dalam sejarah pertemanan kita. Unchh unchhh aku jadi terharu :D aku berterimakasih sekali sama sahabat-sahabat ku pertemuan singkat kita di libur lebaran diwarnai dengan kenangan manis. 

Tapi satu masalah yang masih belum bisa terselesaikan dari dulu yaitu adalah masalah bersosialisasi dan masalah pertemanan. Aku tipe orang pemilih teman, tapi cara memilih ku dengan sistem timbal balik. Dimana, jika kalian baik pada ku aku akan lebih baik pada kalian. Aku sudah dewasa, seharusnya aku nggak pilih-pilih teman lagi. Tapi ah yasudahlah ini hidup ku. Urus saja hidup mu sendiri.

Banyak sekali hal yang aku pikirkan di tahun 2016, karena pikiran-pikiran itulah aku menjadi semakin berantakan. Mau ke kanan tapi hati ngajak ke kiri. Karena ketidakpastianku ini aku sering salah ambil keputusan akhirnya menyesal deh. Mggak apa-apa tri, ini adalah bagian dari proses.

Tahun 2016,aku masih sangat menggilai Kpop dan Kdrama. No days without fangirling J semakin tinggi kriteria pasangan ku gara-gara kebanyakan nonton drama dengan banyak cowok tampan di dalamnya haha. Entah mau jadi apa aku nanti tapi aku senang dengan apa yang aku lakukan. Kata orang senangilah apa yang kamu lakukan dan lakukanlah apa yang kamu senangi. Ya beginilah cara ku menikmati hidup. Meskipun aku tidak menjalin hubungan dengan siapapun tapi aku selalu bahagia memiliki banyak pacar bayangan di Negara Ginseng sana wkwkw.

Percaya atau tidak, 2016 merupakan tahun yang benar-benar membawa ku ke dunia yang sesungguhnya. Aku masih tinggal diperantauan, berjauh-jauhan sama orang tua. Aku selalu merindukan mereka. Merindukan rumah dan merindukan kebersamaan di hari tua. 

Terimakasih 2016, aku sangat berterimakasih kau telah membuat hidup ku berwarna dengan berbagai gonjang-ganjing di tanah air ini. Aku sudah melewati 2016 dengan rasa nano-nano walau masih tetap berstatus single syar’i haha. Semua yang telah terjadi di tahun 2016 merupakan bekal kita  untuk menjalani hidup  lebih baik lagi ditahun-tahun selanjutnya. Aku percaya Allah sudah merencanakan sesuatu yang luar biasa untuk ku di tahun 2017. Yang perlu aku lakukan adalah berusaha, berjuang, memotivasi diri dan berdo’a. selamat tinggal 2016, banyak sekali pikiran-pikiran luar biasa yang siap aku ledakkan di tahun 2017. Tahun baru bukan berarti semuanya harus baru. Yang aku harapkan nasib ku lebaih baik dari sebelumnya dan teman-teman terbaikku tetaplah yang lama.  Happy New Year 2017 ^^
Menggila di perayaan kemerdekaan Indonesia



Nongkrong bareng temen SMA di alun-alun Bojonegoro

Silaturahmi kawan SMA momen lebaran

yaaakkk.. kejutan ulang tahun ku di alun-alun Bojonegoro

inilah sahabat-sahabat terbaik yang tidak baik untuk dilestarikan

masih dalam suasana libur lebaran

moment late party dari salah satu teman terbaik di Bali

kondangan nikahan sodara :)

Sabtu, 22 Oktober 2016

Kisah Yang Tak Pernah Usang





Sekitar 13 tahun yang lalu aku masih bocah yang kerjaannya keluyuran keliling desa main, main dan bermain. Nah kalo kalian merasakan hal sama yang sama berarti kita senasib. Pasti kalian anak 90an ke atas.

Hari ini aku terlibat percakapan kecil dengan rekan kerja di tempat kerja. Tiba-tiba dia memancing buat flashback cerita masa kecil dulu. Dan benarlah, saat aku cerita aku larut dalam kenangan masa kecil ku yang luar biasa indahnya. Aku baru sadar ternyata aku sangat beruntung terlahir sebagai anaknya emak yang terlahir di desa dan pastinya aku tumbh jadi anak desa jaman dulu yang penuh kisah indah dan sayang kalo nggak dicertitakan.

Bahkan saat aku dan teman ku bercakap-cakap, dia sampai heran bagaimana cerita masa keclku bisa sebegitupanjangnya dan semua terlihat sangat bermakna. Cerita masa kecil anak kota sangatlah singkat dan hampir membosankan (enggak semua sih), pasti masa kecil mereka dihabiskan dengan les kesana kemari dan kehidupan sekitaran rumah, biasalah anak kota kan nggak boleh main jauh-jauh nanti diculik.
Untunglah di desa nggak ada drama culik-menculik jadi kita mau nggak pulang seharian juga orang tua nggak bakal peduli, lagian siapa juga yang mau nyulik anak udik muka ndeso kalo mau dijual boro-boro laku, mendingan beli anak ayam lumayan lucu dan gedenya bisa digoreng.

Kembali ke masa kecil ku dulu, sebagai anak kecil aku menjalankan fungsi dan hakekat sebagai anak kecil itu sendiri. 13 tahun yang lalu, aku masih berstatus siswi SD sekitaran kelas 3-4-5 gitu. Kalo pagi ya berangkat sekolah, sebelum sekolah minta uang saku dulu sama emak. Jaman dulu dikasi uang saku seribu rupiah itu udah berasa luarbiasa tajirnya, emak lebih sering ngasi uang saku lima ratus perak masih inget banget uangnya waktu itu bergambar monyet. 500 itu bisa dibuat jajan, beli es bahkan masih bisa nabung. Kalo dikasi 1000 itu kayanya emak lagi hepi trus dibilang boleh dihabisin wahh ini baru namanya rezeki anak soleh….. tapi sebagai anak baik, aku tabung uangnya masukin ke celengan ayam kesayangan ku. 

Pulang sekolah lanjut main ke mana aja asal main, tapi kalo ada ulangan atau PR buat besok yang kiranya penting banget aku kerjain dulu baru keluar main. Biasalah anak rajin hihiiii.. nah rutinitas masa kecil ku yang lainnya yaitu selalu berangkat ngaji siang dari jam set 2 sampe jam 4.  Setelah itu ya pulang kerumah dengen keceptan yang melebihi kecepatan cahaya aku pergi main lagi, masih inget banget dulu tiap sore main bola sama anak-anak cowok di lapangan yang sebenernya bukan lapangan tapi kami ahlifungsikan jadi lapangan bermain. Betapa bahagianya hidup ku saat itu, main bola spesialis penjaga gawang bisa jadi aku pemain top saat itu wkwkw entahlah aku dapet bakat dari mana tapi aku tau aturan main sepak bola dan teknik-teknik bermain sepak bola yang baik tapi agak tidak benar. Kalo jadi striker aku juga gak bisa diragukan begitu saja, masukin bola ke gawang buatan dari batu atau kayu yang ditancepin di kiri dan kanan penjaga gawang sudah bisa di sebut gawang merupakan keahlian ku yang lain. mungkin karena kebanyakan di desa banyak anak cowoknya makanya aku lebih suka main sama mereka. Itulah mengapa aku suka sekali sepak bola sampai berlanjut ke SMP dan SMA, aku bahkan tau nama-nama pemain top Indonesia dan bahkan aku sempat berganti-ganti mendukung klub persib-arema-sriwijaya fc bahkan tim kebanggaan kota ledre persibo. Haha itu semua dulu, sekarang aku netral, karena sepak bola Indonesia sudah banyak berubah. Bukan cuman sepak bola aku juga suka badminton, suka banget. Biasanya dulu pas aku habis main badminton, malamnya tangan ku jadi linu dan rasanya mau lepas dari sendinya. Trus ngrengek-ngrengek sama emak minta dipijitin, ya pastinya emak nggak mau lah pada akhirnya diteplokin balsem haha.. bahkan pas udah mulai lulus SD aku mulai suka motogp, aku mulai kenal Bang Rossi dan langsung jadi pendukung setianya sampai sekarang hihi. Pokoknya aku suka semua cabang olah raga, itulah kenapa aku sangat excited banget kalo ada acara olah raga ditayangin di TV. Acara yang sangat memotivasi ku hingga bercita-cita jadi seorang atlet, tapi apa daya tinggi badan ku mentok segini aja dan nggak ada fasilitas buat ngembangin diri sih. 

Pasti kalian nggak nyangka kan dulu aku kaya gitu, itu belum seberapa. Aku suka sekali manjat pohon, setinggi apapun pohon itu akan kupanjat sampai ujungnya. Suka sekali manjat pohon karsen (kalo di bali namanya pohon Singapore, elit banget kan namanya -_-), pohon jambu, pohon mangga, dan pohon-pohon lainnya. Wah kayak monyet aja ya, nggak apa-apa asal bahagia. Aku suka berenang di sungai bengawan solo bahkan aku bisa nyeberangin sungai dengan keahlian berenang ku. Aku suka nyari belalang di tengah sawah, nyari jangkrik di malam hari, nerbangin layang-layang, mancing ikan di sungai atau di kali sampe mancing belut di sawah, naik sepeda sambil lepas tangan, main ojek-ojekan sama temen, main masak-masakan, main kartu, main karet, main dakon, main dadu, main tukeran isi binder, main gobak sodor, main bola kasti, main yoyo, main mobil Tamiya dan mainan yang seharusnya dimainin anak kecil jaman dulu lainnya.

Setiap hari, di rumah, emak ku tiada hari tanpa ngomel, kerjaan ku cuman main aja dan pulang kalo sekedar inget. emak ku adalah orang terjahat yang pernah ada di dunia ini. Bukan cuman omelan, emak ku juga main pukul aja. Dipukul? Itu hal yang biasa. Karena saking nakalnya, aku di tali di tiang rumah biar nggak bisa ngelawan, kepala di masuk-masukin ke air juga pernah, di kejar sampe keliling desa juga pernah. Dulu karena aku masih kecil dengan mudahnya aku berfikir ibu ku adalah ibu yang sangat kejam melebihi ibu tiri. Setelah aku tumbuh dewasa dan mulai merasakan apa yang orang dewasa rasakan, ternyata itu adalah cara ibu melatih mental kita untuk jadi anak yang kuat. Dan benar, sekarang aku tumbuh jadi manusia tangguh yang hampir bisa hidup mandiri. Itu sih menurut pndangan ku sendiri ya, orang lain pasti punya berpendapat berbeda. Aku sayang sekali ibu ku, berkat beliau aku berani menghadapi masa depan ku walau sendiri.

Intinya, aku bersyukur punya masa kecil yang begitu berwarna dan begitu panjang nan indah saat diceritakan. Aku bersyukur pernah mencoba dunia yang nggak mungkin bisa aku lakukan di usia sekarang. Aku bersyukur pernah dimarahi orang tua karena kita salah. Sekarang aku akui aku rindu masa itu. Aku rindu desa ku yang dulu. Aku rindu suasana desa ku yang dulu. Aku rindu teman masa kecil ku yang dulu. Semua telah berubah, semua sudah tidaklah sama. Tidak mungkin masa itu terulang kembali. Dunia telah berubah, tapi aku sekarang dan aku yang dulu masih tetap sama.

Jumat, 26 Agustus 2016

Annyeong Holiday


Tiga bulan telah berlalu, tepat 1 September 2016  nanti perkuliahan semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 dimulai. Yah cepet banget yak, nggak berasa banget udah hampir tiga bulan aja. Perasaan baru kemarin libur (gilak, kalendernya gak jalan kalo 3 bulan yang lalu itu baru terjadi kemarin - -“) . 

Itulah kenapa ada persamaan “Uang dan Liburan itu nggak ada bedanya, Sama-sama cepet habis”.
Sebenernya tiga bulan itu bukanlah waktu yang singkat, dimana dalam waktu tiga bulan bisa kita pergunakan untuk hal-hal yang belum sempat kita lakuin pas lagi sibuk kuliah. Problem yang sering terjadi pada mahasiswa adalah kurang tidur, jadi pada kesempatan ini bisa kita manfaatkan untuk tidur sepuasnya.  Misalnya kita bisa hibernasi selama tiga bulan, bangun-bangun Indonesia udah pindah ke Mars.

Selain itu adalah liburan, yap liburan itu penting. Bahkan setelah liburan tiga bulan ini belum berakhir aku udah nyusun rencana liburan semester depan hahaa.

Libur semester genap tahun ini cukup melewati banyak tanggal-tanggal penting. Dimulai dengan bulan juni, dimana pada bulan ini orang-orang sedang sibuk mempersiapkan mudik lebaran. Begitu pun dengan aku, sebagai anak rantau mudik itu bertengger pada urutan nomor dua hal yang paling dinanti setelah urutan nomor satu direbut oleh “makan gratis”. Dan seperti tahun-tahu sebelumnya, setiap bulan puasa datang, adzan magrib sukses menjadi acara yang paling ditunggu dan punya rating paling tinggi di TV manapun.

Lanjut bulan Juli, nah dibulan inilah bulan yang paling panjang menurut ku. Bulan ini terasa panjang. Awal bulan ini aku sampai dirumah tercinta di kampung halaman. Seperti biasa juga, anak rantau kalau pulang ke rumah itu tiba-tiba di sayang emak. Pas kita dirumah mau ngapain aja nggak bakal di marah, misalnya bangun siang, dulu pas sebelum merantau aku sebagai anak gadis satu-satunya di keluarga bangun siang pasti nyonya besar bakal meledak kaya bom Hirosima. Tapi… setelah jarang pulang, sekalinya pulang mau bangun siang, sore, malem atau bahkan nggak bangun sama sekali nyonya besar tetap kalem-kalem aja hahaa. Enaknya… coba dulu pas masih sekolah diginiin juga, bisa hancur Negara ini. Nah keuntungan sebagai anak rantau yang pulang kampung selanjutnya adalah makan disiapin. Pas baru-baru pulang kerumah hari pertama, kedua, sampai paling lama seminggu lah disayang-sayang emak, makan disipain bangun jam berapa aja dibiarin, tapi setelah seminggu balik lagi deh marah-marahnya -_-. But that’s what I miss from my lovely mom so much, itulah yang paling dikangenin dari orang tua. Itulah cara mereka memperhatikan kita, marah-marahnya yang khas, cara mereka mengingatkan kita kalo kita salah, kalau diperantauan siapa yang bakal peduli kita ngapain aja, Our parents are the best.

Nah dibulan Juli setelah lebaran ternyata adalah ulang tahun ku. Yah makin tua deh. Temen-temen dan para sahabat tercinta ngasih early surprise, kejutan diawal. Karena katanya pas hari H-nya kita udah balik ke perantauan lagi. Okedeh terimakasih broNsist you are the best also. Di akhir bulan Juli liburan di kampung udah selesai saatnya balik lagi ke pulau seribu pura ini. Libur panjang belum berakhir, walaupun kerja tetep jalan tapi kuliah masih libur. Jadinya paginya nganggur, sorenya kerja. Jadi apa daya rasa malas mengalahkan segalanya.

Masuk bulan agustus bendera merah putih mulai berkibar dimana-mana, bahkan para pedagang bendera dadakan mulai standby ditempat tak terduga. Rasanya rindu masa-masa sekolah kalau inget agustusan gini. Bisa upacara, ikut lomba tapi kalo udah gede gini cuman bisa berdoa untuk Negara tercinta. Tibalah tanggal 17 agustus dimana semua orang sibuk mempersiapkan upacara bendera. Den seperti tahun-tahun sebelumnya aku selalu nonton upacara bendera di Istana Negara lewat layar kaca, ini wajib rasanya nggak afdol kalo ketinggalan. Dan hebatnya lagi tepat sebelum tanggal 17 agustus 2016 berakhir yakni di jam 11.58 WIB nasionalisme rakyat seluruh Indonesia mendadak menjadi luar biasa tinggi. Mereka semua mendapat kado indah kemerdekaan RI71yakni medali emas olimpiade Rio. 

Pasangan XD (ganda campuran) Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari cabor badminton berhasil menjadi juara setelah mengalahkan pasangan tetangga sebelah, Malaysia (Hai, aku juga BL loh :D jadi maklum kalo aku bela-belain nonton live final ini sampe jam setengah 2 pagi waktu sini). Dan dibalik hingar bingar kemenangan ini aku salut sekali sama bang Tontowi alias bang owi, kunci sukses dia adalah al-quran. Kemanapun dia pergi, bagaimanapun situasinya sebelum bertanding dia selalu menyempatkan diri untuk selalu membaca ayat-ayat suci al-quran. Wah andai Indonesia punya banyak atlet kaya gini bakal makin bangga.  Sepertinya Indonesia benar-benar diberkahi tahun ini.

Selama libur panjang ini juga aku berhasil menghabiskan beberapa judul drama korea, film dan variety show yang sempat tersimpan di laptop berbulan-bulan. When drama more than a drama… jadi aku belajar banyak selama aku nonton drama. Nggak penting sih cuman alurnya drama itu menjadi penting ketika kamu itu kpop addict.

Nah begitulah kira-kira libur panjang tiga bulan ku berjalan, sekarang sudah memasuki akhir bulan agustus. Lama nggak ke kampus, bisa jadi aku lupa jalan ke kampus :D. welcome back to kampus kuning.. eh ada maba yang masih polos pasti hari pertama kuliah, kampus bakalan penuh dan banyak muka-muka bingung dan salah kelas bwahahaa..

Senin, 25 Juli 2016

Aku dan Cerita Mudik ku





Hai… hai…

Lama nggak nulis di blog nih, untung blog kesayangan ku ini nggak karatan, jamuran atau banyak sarang laba-labanya. Setelah lama nggak nulis absurd, rasanya jadi aneh memulai nulis lagi. Tapi nggak apa.. aku akan berusaha demi seseorang yang udah request dan katanya  pengen baca tulisan ku lagi hehe.

Pada kesempatan kali ini, aku mau cerita soal pengalaman mudik ku kemarin. Aku mudik loh ke kampung halaman. Ini pertama kalinya aku mudik mendekati hari H lebaran..

Mudik merupakan tradisi tahunan masyarakat Indonesia yang meninggalkan kampunng halaman dan punya lingkungan baru entah itu di kota atau malah di pedalaman. Mudik merupakan momen yang selalu ditunggu setiap tahun karena baik keseruan perjalannannya maupun berita empuk yang sudah ditunggu-tunggu para wartawan. Tapi inget, bagi kalian yang mau mudik pastikan kalian punya kampung halaman ya…

30 Juni 2016, aku memulai perjalanan panjang ku menuju kampung halaman. Setelah melalui perhitungan panjang sebelum mudik, aku sudah menyusun jadwal dan rencana yang matang bagaimana aku mudik dan apa resiko yang harus aku dapatkan saat mudik. Rencana aku mudik nggak terlalu lama sekitar dua mingguan. Berbeda dengan tahun lalu, aku mudik selama tiga bulan (buseet dah ini mudik atau apa). Libur lebaran tahun ini bertepatan dengan libur perkuliahan semester genap. Jadi… lamaaaa banget liburnya kurang lebih tiga bulan. Lumayan buat menggembungkan badan. Tapi tapi oh tapi… libur kuliah bukan berarti libur kerja juga. Jadwal mengajar di tempat bimbel masih berjalan seperti biasa dan celakanya cuti ku tinggal 5 hari doang sedangkan aku mesti pulang kampung beminggu-minggu duh sedih banget. Baiklah aku harus ambil keputusan, aku harus pulang lama dan aku ikhlaskan gaji ku dipotong banyak (ditempat kerja ku libur melebihi cuti libur gaji dipotong sebanyak berapa jam kalian melewatkan kelas). Omegat jahat banget ya tempat kerja ini. Okelah perjudian antara uang dan quality time with family sudah aku putuskan aku akan pulang tanpa memikiran gaji biarlah gaji ku habis di makan waktu anggap saja sedekah.

Akhirnya dengan perasaan senang luar biasa, aku pulang sore itu. Aku seneng banget bisa pulang setelah lamaaa banget nggak ketemu emaakk. Saat mendekati lebaran, jarak Bali-Bojonegoro itu nggak sama kayak jarak Bojonegoro-Bali loh. Aneh kan? Aku pulang H-5 lebaran. Gilaakk udah nggak kebayang macetnya. Padahal waktu keberangkatan bus udah dimajuin 2 jam lebih awal dari biasanya. For your information, aku udah pesan tiket mudik di awal puasa loh. Keren banget kan aku udah kaya orang mau mudik beneran. Hari itu nggak berjalan dengan mudah, dari pagi aku mesti ke kampus nyelesaiin beberapa berkas yang mesti udah beres sebelum aku tinggal pulang ke Jawa. Aku pikir urusan ini bakal cepet selesai 1 sampai 2 jam. Ternyata tidak! Buat minta ttd pembantu dekan 3 aja aku mesti duduk berjam-jam dari jam 8 sampai jam 2. Gilaakkk aku sempat frustasi. Bus berangkat jam 3, sedangkan jam 2 aku baru balik dari kampus. Aku belum packing barang-barang yang mau aku bawa pulang dan jarak dari kampus ke kontrakan sekitar 20 menit. Haaaaa emaakk tolong anak mu iniiii….. setelah PD 3 datang aku segera menyelesaikan LPJ dan dengan secepat kilat aku melesat melewati jalanan Denpasar yang nggak terlalu macet siang itu karena udah pada ditinggal mudik jadi jalanan udah agak sepi. Setelah sampai kontrakan aku segera packing. Aku masukkan segala macam benda yang bisa aku masukkan ke dalam tas. Dan mudik kalian nggak afdol kalo kalian nggak bawa kardus. Ya, kardus merupakan barang bawaan wajib para pemudik entah itu ada isinya apa enggak. Jam 3 tepat aku sampe diterminal, siang itu terminal rame banget penuh. Banyak stasiun TV melakukan live report mudik. Aku maunya dadadada di tv tapi apasih untung akal sehat ku segera kembali. Aku sudah lega sudah duduk manis di dalam bus. Bus siap berangkat. Belum aja bus jalan rasanya aku udah mau muntah mabuk darat. Aku mencoba bertahan. Awalnya bus berjalan dengan normal setelah mendekati pintu masuk pelabuhan Gilimanuk BAAM!!! Bencana datang. Terjadi kemacetan kurang lebih selama 8 jam hanya buat mau masuk ke pelabuhan doang. Alamakkk rasanya aku mau mati beku di dalem bus, mana bis ACnya rusak ACnya jebol dinginnya naudzubillah ditambah hujan malem-malem diluar. Kelar sudah hidup ku, aku pikir hidup ku akan berakhir di bulan Juni eh ternyata aku masih hidup sampai bulan Juli, setelah masuk ke kapal rasanya legaaaaa aku bisa bernapas lagi. Aku tersadar dari kejadian ini macet 8 jam aja rasanya kaya waktu berhenti lalu aku dibekukan pas bangun tiba-tiba Bojonegoro udah pindah ke Sulawesi selatan. Gimana ya yang kena macet di Tol Brexit selama 24 jam ya, pantes aja sampe ada korban jiwa. Ya sudahlah semoga hal ini nggak terulang lagi di tahun depan. Perjalanan Denpasar-Bojonegoro yang seharusnya di tempuh 13 jam sekarang menjadi 22 jam dan pas balik Bojonegoro-Bali cuman 13 jam itulah kenapa aku bilang jarak Denpasar-Bojonegoro lebih jauh dari jarak Bojonegoro-Denpasar. Bus berhenti sebentar buat istirahat makan (entah itu makan pagi atau malam udah gak jelas waktunya gara-gara macet tadi) di tempat makan sekitaran Situbondo, aku nggak ikut makan karena aku bertekad untuk tetap berpuasa pagi itu. Orang-orang yang makan bilang itu makan sahur, sahur kok jam 6 to pak. Perjalanan dilanjutkan tinggal bentar lagi sampai. Pas udah sampai dan turun dari bis, aku berasa lahir kembali. Aku tersadar, Bisa menghirup oksigen merupakan nikmat luar biasa yang Allah SWT berikan kepada kita. Perjalanan mudik ku tinggal selangkah lagi, sebentar lagi aku ketemu emak bapak. Aku mesti naik bus lagi yang berbeda buat sampai rumah ku yang sesungguhnya. Akhirnya aku sampai di kampung halaman. Aku banggaa.. aku senaaangg… aku riaanggg.. dan….. aku makan! Puasa batal tak tahan godaan.

Inilah cerita perjalanan mudik ku libur lebaran tahun ini. Aku tau nggak ada yang menarik tapi dunia harus tau aku mudik. SEKIAN