Selasa, 05 Agustus 2014

Pengalaman saat daftar ulang (universitas udayana)



Pengalaman saat daftar ulang (universitas udayana)

27 mei 2014 merupakan hari yang amat sangat bersejarah bagiku. Tepat ditanggal itu pengmuman hasil SNMPTN diumumkan. Duuhh rasanya tuh jantung kayak banteng yang lagi ngamuk mau lepas dari kandangnya, deg degan bangett… hari itu aku juga pas kurang fit gitu, lagi sakit ceritanya. Pengumumannya kan jam 12 siang teng teng, dengan kondisiku yang setengah sadar+jantung dagdigdug nggak karuan tangan juga kejer-kejer sambil pegang hp aku beranikan diri buka web resmi snmptn, aku masukkan NISN sama tanggal lahir sebagai password dan coba tebak hasilnya gimana? Jengjengjeenngggg….. aku LOLOS! Yeaayyy…

Aku bersyukur banget loh bener-bener nggak nyangka aku lolos snmptn yang notabene pendaftarnya ratusan ribu nggak pake rupiah dari seluruh Indonesia. Akupun segera mengesms #bahasaapaini temen-temen ku yang lainnya, ada yang gagal dan banyak juga yang lolos. Bahkan yang paling menyedihkan adalah temen ku yang pinter pake banget nggak  lolos snmptn L.
Akupun nggak lama-lama larut dalam kegembiraan itu, masih ada tahap selanjutnya yang pasti lebih melelahkan. Iyap benar, aku segera harus berangkat ke bali (karena pilihan ptn ku ada dibali) buat wawancara bidik misi terus lanjut daftar ulang. Sebelum berangkat aku disibukkan dengan mengurus surat-surat yang dibutuhkan nanti disana, aku harus mondar mandir bikin surat keterangan tidak mampu, surat keterangan penghasilan orang tua, bikin ktp terus minta tanda tangan pak kepala desa. Terus juga bolak-balik kesekolah minta legalisir surat keterangan lulus dari kepala sekolah. Terbesit kebanggaan didalam hatiku karena semua itu aku lakuin sendiri tanpa nyusahin orang lain.
Setelah semua beres, tepat tanggal 1 juni 2014 aku berangkat kebali. Setelah perjalanan yang sangat panjang akhirnya pagi-pagi banget sampe sana. O iya aku nggak perlu nyari kos soalnya aku numpang dikosnya kakak ku. Agenda pertama ku setelah sampe sana adalah mempersiapkan segala hal yang dibutuhin buat wawancara bidik misi. Dengan santainya aku berangkat dengan dianter kakak ku kegedung fakultas sastra yang ada didenpasar, kami memang sengaja bersantai-santai karena gedungnya deket sama kos kakak ku tapi setelah sampe sana apa yang terjadi?! Jengjeengg.. setelah tanya sama salah satu petugas yang ada disana ternyata wawancaranya digedung rektorat yang ada di bukit jimbaran  APAA???? Seketika aku dan kakak ku melongo sejenak karena kita salah gedung. Dan seketika itu kami segera bergegas ke gedung rektorat yang tempatnya di bukit sana, kurang lebih butuh waktu satu jam perjalanan buat nyampe kesana, karena ini udah siang kita harus buru-buru. Syukur alhamdlillah kami sampe sana masih belum terlambat. Aku segera menuju bagian resepsionis buat ngisi daftra hadir terus disuruh nunggu nanti dipanggil. Setelah menunggu sebentar akhirnya aku masuk ke gedung yang luas itu, dan ternyata disana banyak juga anak yang sedang melakukan wawancara. Setelah beberapa menit wawancara selesai, berkas-berkas ku juga udah lengkap. Saatnya kembali ke kos, tinggal nunggu pengumuman lolos atau tidaknya.
Tanggal 5 juni hasilnya diumumkan, aku sengaja buka websitenya nggak terlalu pagi-pagi amat karena yang upload pasti juga belum bangun. Agak siang dikit hasilnya udah keluar, aku membaca satu persatu nama dari atas sanpe kebawah tapi nama ku kok nggak ada-ada ya, aku coba ulangi lagi dan ternyata nama ku nyelip ditengah-tengah nama yang panjang-panjang itu. aku udah positif dapat beasiswa bidik misi. Jadi syukur ahamduillah nanti aku kuliah 8 semester nggak bayar sama sekali.
Kita beranjak ke misi selanjutnya. Registrasi ulang mahasiswa baru yang lolos lewat jalur SNMPTN itu tanggal 17 juni. Dengan jeda yang begitu lama itu, aku menunggu tanggal 17 dengan malas-malasan nggak ada yang aku kerjain Cuma nonton tv dan online aja, sangat membosankan sih sebenernya. Sebeumnya mesti registrasi online dulu.l Akhirnya waktu registrasi ulang tiba, pagi-pagi banget aku udah bangun (padahal biasanya bangunku jm 8-9 gitu :D) jam 8 wita harus sampe sana, karena yang nganter ini kakak ku satunya dia nggak tau jalannya, jadi ya sempet muter-muter dulu setelah pusing baru deh nyampe gedung rektoratnya. Aku terlambat dikit sih, yang lainnya udah baris menurut jurusannya masing-masing aku mesti nyari barisan jurusan ku aku Tanya ke pak petugasnya katanya disuruh nanya sendiri ke anak-anak yang udah baris, syukur deh aku nanya sekali pas banget itu juga anak sastra inggris jadi ya aku tinggal baris dibelakangnya aja. Setelah baris dan diberi pengarahan kami disuruh masuk ke gedung widyasabha, disana kami haru mengisi daftar hadir karena kalo nggak ngisi itu kita nggak dianggap ikut registrasi ulang dan gagal deh kita jadi mahasiswa unud. Tapi aku ngisi daftar hadir kok jadi ya aku nggak gagal dong jadi maba unud. Selanjutnya, tiap fakultas dipanggil buat verifikasi nilai rapor asli. Syukur banget fakutas sastra dipanggil depan sendiri alhasil nanti pulangnya juga depan sendiri hehe. Setelah nilai rapor cocok sama daftar nilai yang dipegang petugasnya kami digiring ke belakang gedung buat nyerahin berkas registrasi online yang sebelumnya udah diisi dirumahnya masing-masing. Setelah semua lengkap terus dikasih map yang covernya gedung unud gede banget (loh salah focus yang aku liat covernya bukan isinya -__-). Setelah aku buka sebentar ternyata didalemnya ada kartu mahasiswa atas nama ku dan ada gambar ku juga, wahh berarti itu milikku dong yeaayyy aku resmi jadi mahasiswa universitas udayana. Lagi, aku dibuat senang dengan hasi jeripayahku. Bener-bener harus banyak-banyak bersyukur banget nih.

sebelum para dedek-dedek gemes sekalian bertanya, harap baca postingan ini dulu ya Hai Para Calon MaBa (MAHASISWA BARU)


Pembaca bijak tinggalkan jejak 

Enggak yakin pada pilihan jurusan sendiri



  Entah kenapa dari dulu sampe sekarang aku nggak pernah yakin pada semua hal yang aku putuskan sendiri. Hidup ku penuh penyesalan gara-gara nggak pernah bener ambil keputusan. Salah satunya ambil jurusan kuliah. Saat ini aku kuliah di universitas udayana jurusan sastra inggris, APA?? SASTRA INGGRIS??? MAU JADI APA??
Pasti semua orang mikirnya gitu tiap kali aku jawab pertanyaan mereka. Mereka pikir kuliah itu harus ambil jurusan dokter dokter dan dokter. Hellloooo paakk buukkk kalo semua orang kuliah kedokteran, trus semua jadi dokter bapak ibuk sekalian mau yang jadi orang sakitnya gitu hah?!
Sering aku dibuat emosi karena sikap mereka yang nggak pernah menghargai jurusan ku. Sebenernya aku juga pernah kepikiran buat masuk kuliah kedokteran, memang itu bukan hal mustahil tapi bagi ku amat sangat mustahil bisa masuk kedokteran. Karena aku ingin kuliah lewat jalur SNMPTN yang notabene tanpa tes apapun jadi nggak usah repot-repot mikir lagi setelah pusing mikirin ujian nasional, aku harus mempertimbangkan dari berbagai sudut agar bisa lolos dengan mudah. Pertama dari nilai raport, oke memang nilai raport ku lumayan bagus-bagus bahkan aku pernah dipuji salah satu dosen yang mewawancara bidik misi ku dulu, tapi buat lolos snmptn itu nggak bermodalkan nilai raport aja. Akreditasi sekolah dan rekam jejaknya juga jadi penilaian. Aku sekolah di SMA negeri di pedesaan, untungnya sekolah ku berstatus negeri dan berakreditasi A. tapi sepanjang sejarah, belum pernah ada yang lolos masuk kedokteran. Itu salah dua yang menjadi pertimbangan ku kenapa nggak ambil jurusan wow itu. dan aku pikir kuliah kedokteran itu nggak mudah, kita mesti belajar istilah-istilah medis, ngapalin bagian-bagian tubuh makhluk hidup, ngapalin nama-nama ilmiah yang sangat aneh dan masih banyak lagi. Aku nggak ada minat sama sekali, pelajaran biologi SMA aja aku nggak suka gimana mau kuliah begituan
 -__-.
Aku milih jurusan sastra juga ada alasan tersendiri. Selain memang cari aman biar langsung lolos snmptn karena gradenya sedang-sedang saja juga karena aku punya cita-cita tersendiri yang sampe sekarang masih menjadi misteri #yaelaahh . Namun walau bagaimanapun juga aku masih sering mendengar semacam nada merendahkan saat aku bilang aku kuliah dijurusan sastra inggris. kakak ku aja sangat menyayangkan kenapa aku masuk sastra yang katanya masa depannya nggak jelas, kenapa nggak masuk kedokteran biar nanti bisa buka praktik sendiri trus bisa ngehasilin duit banyak. Mereka nggak pernah tau bagaimana perjuangan masuk kedokteran, hanya orang-orang beruntung dan terpilihlah yang bisa masuk sana.
            Sebenernya juga aku agak nyesel kenapa aku nyasar disastra? Sementara saat SMA aku anak IPA? Nggak ada hubungannya sama sekali. Dipikir-pikir percuma juga aku belajar IPA 3 tahun disekolah dan saat lulus nggak aku lanjutin malah belok kearah jurusan yang beda jalur. Tapi biarlah nasi sudah menjadi bubur ayam, entah memang Allah memberikan jalan kesuksesan ku dari sini atau aku yang melawan takdir, who knows??
            Hati kecilku yang paling dalam juga nggak bisa bohong, keinginan menjadi dokter memang ada karena jika aku jadi dokter status sosial keluarga ku pasti berubah, mungkin kami lebih dihargai dan nggak diremehkan tetangga lagi. Aku menyesal kenapa dulu aku nggak ambil kedokteran aja ya? kan nilai raport ku juga bagus-bagus nggak kalah sama anak yang udah resmi jadi mahasiswa kedokteran, coba dulu aku nyoba pilih jurusan pendidikan dokter dipilihan pertama, mungkin aku juga lolos, mungkin aku bisa pamer ke orang-orang kalo aku calon dokter, mungkin.. mungkin.. mungkin.. ya ya ya sampe sekarang kata “mungkin” sudah melekat di kepala ku dan menghantui ku, tugas ku sekarang adalah menghilangkan kata “mungkin” itu dengan menjalani perjalanan baru hidup ku dengan menjadi seorang mahasiswa sastra inggris universitas udayana. Sekarang saatnya aku buktikan pada mereka bahwa semua jurusan itu berharga dan berguna namun mereka saja yang masih belum menemukan orang sukses yang dari lulusan sastra.



Pembaca bijak tinggalkan jejak

Bingung Milih Jurusan (Perjuangan Mencari PTN)




Kelas 12 merupakan kelas yang paling tidak ditunggu-tunggu oleh siswa SMA, tau kenapa?  Ya karena jika udah masuk kelas 12 waktu bermain  (anak alay biasa bilang waktu ngalay)  kita berkurang bahkan bisa saja punah (Punah? Dikira dinosaurus o.O). Kita harus sibuk ngurusin ujian nasional yang masih saja menjadi momok yang menakutkan bagi siapa saja yang pernah kelas 12. Mungkin ada satu dua anak yang biasa aja dan enggak merasa takut gagal unas karena mungkin ya mereka tercipta untuk pintar atau mereka udah punya jurus jitu ngadepin ujian tanpa belajar (tau kan apa maksudnya…. xD). Tapi kali ini aku nggak nulis buat ngasih motivasi karena saya bukan Mario teguh ataupun tips-tips ngadepin unas karena saya bukan guru bimbel. Aku mau share sedikit (tapi kayaknya banyak deh) pengalaman ku saat detik-detik menjelang lulus SMA.
Dulu itu pas beberapa hari menjelang unas kita enggak disibukkan dengan belajar,belajar, dan belajar aja. Kita juga harus mikirin kemana masa depan kita setelah lulus SMA. Beberapa minggu sebelum unas tiba pendaftaran SNMPTN udah dibuka begitupun dengan pendaftaran BIDIK MISI. Kalo menurut ku saat itu, biar konsentrasi ujian enggak keganggu lebih baik daftar ini SNMPTN+BIDIK MISI dulu deh (karena aku termasuk keluarga yang kurang mampu makanya aku sangat exited banget ikut program bidik misi, karena tanpa ini mungkin aku gak bisa kuliah kaya sekarang ini. Terimakasih om M.Nuh :*). Daftar SNMPTN itu gak semudah menelan ludah sendiri #perumpamaanapaini karena kita harus nentuin jurusan yang kita pilih yang sesuai dengan kemampuan kita, kemampuan nilai rapor kita dan kemampuan sekolah kita. Pas detik-detik menjelang pengisian data-data snmptn aku sempet galau segalau-galaunya. Ya begitulah kelakuan anak muda jaman sekarang dikit-dikit galo. Kenapa aku galau? Ya gimana gak galau orang jurusan yang jelas-jelas bakalan aku jalani selama 4 tahun nanti belum aku tentuin mulai dari sekarang, aku akui aku emang labil ababil. Pertama dulu aku pengen banget masuk ke fakultas pertanian, jurusan apa ajalah yang penting suatu saat nanti aku bakalan jadi petani sukses yang akan membangun desa ku menjadi desa dengan pertanian yang unggul. Kenapa aku punya cita-cita kaya gitu? Karena orang tua ku adalah petani, jadi aku punya keinginan untuk membuat mereka bahagia dengan meneruskan profesi yang turun-menurun itu namun dengan cara yang nggak biasa, yaitu dengan mengelola pertanian namun menggunakan ilmu modern. Wuiihh mantep banget kan khayalan ku dulu, aku udah sempet searching universitas mana aja yg ada jurusan yg berhubungan dengan pertanian. Namun keesokan harinya saat aku minta saran ke guru BK aku sempet kecewa karena katanya mau jadi apa nanti kuliah ambil jurusan pertanian… setelah itu aku down, khayalan yang udah aku susun dari kemarin-kemarin hancur lebur seketika. Terus aku juga sempet nanya ke kakak ku, kalo seandainya nanti aku kuliah ambil pertanian gimana? Coba tebak gimana jawaban kakak ku, yap ini lebih nyess lagi, “AREP TANDUR WAE KULIAH BARANG” degg! Seketika itu aku udah gak kebayang buat ngambil jurusan itu. 
kegalauan selanjutnya muncul harus ambil jurusan apa lagi ya, sempat terbesit dipikiran ku buat ambil fisika. Why?? Karena pas SMP sampe SMA aku sering ikutan olimpiade fisika yang sekali pun nggak pernah juara XD tapi lumayan lah dulu pas smp pernah juara harapan I sekabupaten, trus pas SMA urutan ke8 sekabupaten haha bangga dikit gpp dong lumayan bisa dicritain keorang lain :D. Setelah kata fisika muncul dipikiran ku aku mencoba memikirkannya lebih matang. Aku googling lagi ptn mana aja yang ada jurusan fisika, aku lebih milih fisika murni karena kalo teknik aku beneran nggak sanggup dan gak ada niat sama sekali masuk diteknik. Sebenernya aku ambil fisika juga ogah-ogahan, udah males banget belajar ilmu pasti kaya fisika, kimia, dan sejenisnya. Aku udah berprinsip nggak mau ngitung-ngitung lagi saat kuliah nanti, belajar IPA di SMA udah njelimet kaya gitu gimana kuiah nanti yang pastinya lebih mendalam lagi pembahasannya. Oke aku piker-pikir lagi buat ambil jurusan fisika, aku sisihkan dulu pilihan ku yang itu tapi nggak membuangnya lho ya.
sekarang nyari jurusan lain yang lebih pada bakat dan minat ku aja. tiap malem aku selalu berdoa kepada Allah, abis sholat, abis makan pun aku berdoa. Nggak enak banget hidup terbebani pikiran, ngapa-ngapain pasti selalu inget. Aku mencoba mendalami diriku sendiri, akhirnya aku menemukannya! Yak! Aku menenemukannya!! Bahasa Inggris. Aku suka sama bahasa inggris (tapi tetep cinta Indonesia kok), selama ini aku selalu mengagung-agungkan bahasa inggris. Nilai bahasa inggrisku disekolah lumayan bagus selalu mengalami peningkatan, kemampuan berbahasa inggris ku juga lumayan dibandingakn temen-temen yang lain hehe #maafagakpamer XD aku juga pernah ikut lomba pidato bahasa inggris walau cuma antar kelas aku bangga lho jd juara satu haha *abaikan -_- aku mencoba menggali lagi apa aja yang aku minati yg berhubungan sama bhs inggris, oh ternyata kebanyakan kumpulan lagu di hp ku lagu barat sama korea (maklum kpopers juga :D) trus aku juga hobi banget nonton film-film barat gitu. Wah berarti ini pas banget aku pastiin buat ambil jurusan bahasa inggris. tapi kegundahan belum berakhir. Ada dua pilihan, ambil Pendidikan Bahasa Inggris atau Bahasa dan Sastra Inggris. hmm…. Google berguna lagi. Aku searching dua pilihan itu, prospek kerjanya gimana, nanti bisa kerja jadi apa aja dan sebagainya. Kalo ambil pendidikan pasti deh jadi guru, memang sih guru itu profesi yang sangat mulia tapi masih banyak kok profesi lainya yang lebih mulia juga. Aku juga pengen sih jadi guru, tapi kalo bisa ya yang lainnya aja lah. Lalu aku nyoba baca-baca diblog orang tentang dua jurusan itu, dan kebanyakan dr mereka lebih nyaranin masuk sastra inggris aja karena kalo ambil pendidikan bahasa inggris nanti cuma bisa jadi guru aja nggak bisa yang lainnya kalo sastra bisa jadi guru juga bisa, jadi duta besar untuk Indonesia, dan yang paling aku impi-impikan adalah jadi penerjemah orang bule-bule gitu loh kayaknya seru gajinya kayaknya juga lumayan haha tetep duit yang dipikirin. Akhirnya aku ucapkan janji sumpah didalam hati ku dan aku bilang ke orang tua mau ambil jurusan ini, awalnya mereka ragu orang desa kok ambil bahasa inggris tp setelah aku jelaskan dengan alasan ku sendiri mereka mulai mengerti dan menerima, mereka percaya kepada ku bahwa aku bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk diriku sendiri.
Akhirnya keputusan ku sudah bulat, sastra inggris walaupun aku orang ipa, biarlah orang berkata apa. Aku cari aman juga sih, cari passing gradenya yang sedang-sedang aja biar dimudahkan lolosnya. Ptn dijawa itu banyak banget, bagus-bagus pula. Kaya UGM, UNAIR, UB, dan sejenisnya. Tapi entah kenapa aku nggak minat. Aku lebih milih hijrah ke luar jawa yaitu tepatnya ke BALI. BALI?? HAHA OEMJI HELLOOO LO MAU KULIAH APA LIBURAN KESANA HAH?? Tiap orang punya pilihan masing-masing kale.. baik di elu bukan berarti baik di gue, ngerti?!
Akhirnya aku pilih Universitas Udayana ditempat pertama dengan pilihan jurusan Bahasa dan sastra inggris  dan fisika dipilihan kedua, ditempat kedua aku memilih UNESA dengan jurusan sama yaitu sastra inggris. sebenernya aku mulih unesa Cuma buat cari aman aja sih, biar nanti kalo gak ketrima di unud paling nggak kan masih ketrima di unesa, tp Alhamdulillah Tuhan berkata lain, aku diterima dipilihan pertama Universitas Udayana Bahasa dan Sastra Inggris yeayyy thanks god. Udah gitu aja padahal nggak ada yang istimewa deh T.T
That’s all my little experience when I graduated from high school.. semoga bisa menjadi inspirasi *inspirasidarimananyacoba* #abaikan
Tunggu kisah selanjutnya….. #NGGAKMAUUU 


PEMBACA BIJAK TINGGALKAN JEJAK ;)