Aku sudah mengaguminya semenjak aku memutuskan
hijrah ke Pulau Dewata ini. Pertama kalinya aku mendengar suaranya seperti ada
getaran-getaran kekaguman yang membuat telinga ini selalu ingin mendengar suara
merdunya. Dia adalah seorang penyiar radio, yang mana aku tak pernah tau bentuk
mukanya itu seperti apa. Aku tak peduli dengan semua itu, aku hanya peduli
bahwa kenyataannya aku selalu setia mendengar suara dan candaan khasnya setiap
pagi setiap bangun tidur. Dia itu suka ngegombal dan suka gangguin cewek orang
biar dia cepet putus terus bisa dia jadiin pacar. Tapi aku tau itu semua hanya
ilusi belaka. Cuman skenario marketing aja.
Pagi itu aku terbangun dari tidur panjang ku. Aku semacam
puteri salju yang terbangun dari tidur panjang setelah dicium pangeran kodok.
Tapi kenyataannya tidak begitu, aku memang mencium sesuatu tapi ternyata itu si
Lusi kucing di kontrakan yang sering tiba-tiba nongol diatas kasur. PLAKK!
Dengan reflek aku menendang dia sampai dia terjatuh dan menyingkir dari hadapan
ku. Kemudian seperti sudah menjadi kebiasaan setelah bangun tidur, aku
menghidupkan hape, mengetik passwordnya dan mulai mengecek satu persatu
aplikasi chatting ku, mulai dari, bbm, line, instagram, facebook, twitter, dan
bahkan webtoon yang notabene sering aku buka tapi gak pernah aku baca
sekalipun. Kenapa aku selalu rajin ngebuka aplikasi-aplikasi chatting ku
padahal aku udah tau pasti gak ada orang ngechat dan sekalinya ada pasti BC-BC
gak jelas yang sering broadcast PIN yang ngakunya cewek cantik atau cowok
ganteng, atau nggak notif minta di bantuin like foto diinstagram biar dia
menang lomba.Yasudahlah abaikan itu. Aku selalu berpikir, bisa aja kan
tiba-tiba aku di mention sama Tom Cruise atau David Archuleta dan kalo gak aku
bales mentionnya kan mubazir makanya aku rutin cek mention atau dm twitter.
Tapi sekarang kebiasaan ku bertambah lagi, aku sering stalk akun cowok yang aku
kagumi tadi. Pagi ini dia bikin tweet yang isinya bilang kalau sore ini dia mau
kepantai, yups aku langsung antusias banget. Aku ajak temen ku buat ngikutin tu
cowok di pantai biar aku ada temennya.
Sore telah tiba. Aku suka sekali ngekor cowok ini
kemana-mana. Dia nggak tau selama ini aku suka ngikutin dibelakangnya. Semacam
sesaeng fans gitu. Aku juga nggak ngerti kenapa bisa ngefans sama manusia ini
padahal artis bukan, anaknya pejabat juga bukan, ganteng apalagi (eh nggak tau
sih dia ganteng apa enggak kan aku nggak tau dia tampangnya kayak apa, di
avatar twitternya dia gak pake foto sendiri dan dia juga nggak pernah upload
foto close up, full body atau V pose yang lagi ngetrend gitu, dia cuman upload
gambar dengan kata-kata bijak yang kadang suka bikin baper. Tapi menurut
bayangan ku sih dia itu orangnya mirip tukang sayur jomblo deket kontrakan yang
sering gangguin cewek tiap belanja dagangannya. Genit banget dan suka
digombalin dulu pas kita nanyak-nanyak harga sayurnya. Dia tampangnya mirip
Marsya Manopo tau kan hostnya Weekend List yang tayang sabtu minggu di Net itu
lho. Ya kalo nggak tau lo belum bisa dikatakan anak gaul masa kini.
Oke kembali kecerita kita lupakan tukang sayur
jomblo itu. Sore itu aku dan temen ku ke pantai juga. Pas nyampai sana aku
cari-cari tu orang dan akhirnya ketemu juga. Aku bukan mencari lewat mukanya
tapi suara dan candaan khasnya. Setelah aku menemukan orang itu aku masih belum
bisa melihat dengan jelas wajahnya padahal aku tau itu dia dan aku didepannya.
Mukanya seperti tertutup sesuatu yang hitam dan samar-samar. Bingungkan? Yaudah
sama kalo gitu. Jantungku mulai berdegup kencang. Aku pura-pura mondar-mandir
lewat depan dia. Dia lagi asik bersama temannya entah apa yang mereka becandain
tapi mereka kelihatan hepi dan nggak peduli sama alam sekitarnya. Aku bersyukur
dia nggak ngelihat aku yang sedari tadi mondar-mandir nggak jelas
didepannya cuman buat ngelihat dia dan
akupun sudah merasa bahagia. Setelah beberapa kali mondar-mandir kayak
setrikaan, akhirnya dia mulai menyadari kehadiran ku. DIA MENATAPKU!! Aku jadi
salah tingkah aku bingung apa yang mesti aku lakukan untuk menyamarkan kelakuan
ku ini. akhirnya aku mencoba untuk bersikap tenang dan otak ku mulai berpikir
cepat, ya aku harus kabur tapi dengan gaya yang tetap cool. Aku memalingkan
wajah lalu memutar badan dan dengan kecepatan cahaya aku tidak lari, aku tetap
berjalan namun jalannya itu kayak orang dikejar dosa. Ternyata dia mengikuti ku
dari belakang, aku semakin mempercepat langkah ku dan dia juga ikut
mengeluarkan jurus seribu langkahnya. “Hey kamu, berhent!i” perintah dia. Aku
pura-pura tidak mendengar tapi dia semakin antusias untuk menghentikan ku “Hey
Kau, STOOOPPP!!!!!!” dia berteriak dan sambil memegang tangan ku untuk
menghentikan ku. Aku berhenti, aku
menoleh, jantungku semakin mau copot. “Kamu orang yang sering mention-mention
aku tiap pagi itu kan, yang sering ngikutin aku kemana aja, yang sering stalk
twitter ku, iya kan?” dia mulai membuka mulut dan menebak semuanya. Gila aja
ini orang kok tau semuanya. Itu berarti selama ini dia pura-pura nggak peduli
kehadiran ku. Dia baca semua mention-mention aneh ku. Oh tidaakkk seketika itu
aku ingin lompat dari ujung monas dan tembus ke lapisan bumi paling bawah. Tanpa
berkata apa pun aku pergi gitu aja. Aku masih belum sadar sepenuhnya, aku masih
mencerna dengan apa yang dia ucapkan tadi. Ternyata dia mengikuti ku lagi, aku
cuek aku nggak mau mengucapkan satu kata pun. Saat itu kebetulan ada orang
lewat dan pakai topi pantai. Dia ambil topi itu dan mengenakannya di kepala ku
dari belakang. “Pakailah ini biar nggak kepanasan” ucapnya tepat dibelakang
punggung ku. Uwoo so sweet… Aku menoleh,
dia tersenyum. Aku tetap terdiam namun batin ku memberontak. Ohmaigat apa ini
kenapa tiba-tiba dia begini. Jantung ku semakin ingin terbang bebas dan bahkan
pankreas ku rasanya ingin loncat juga. Kita berdiri dengan posisi seperti ini
selama beberapa menit dibawah pohon kelapa dipinggir pantai, aku memandangi
wajahnya namun tetap tidak terlihat jelas, gelap.
Entah apa yang dia bicarakan, otak ku sibuk
memikirkan dia dan tiba-tiba semua indera ku mati sejenak. Aku terbangun dari
lamunan panjang ku setelah dia mulai mengeluarkan gombalan-gombalan mautnya
yang bikin semua orang klepek-klepek bahkan cowok pun bisa menganga
mendengarnya. Aku mulai senyum-senyum sendiri. “sebenernya selama ini aku juga
suka sama kamu, mau nggak kamu jadi pacar ku?” ucap dia langsung menatap ke
mata ku. DOORRR Matih aku Matih.. aku ditembak! apa yang mesti aku bilang, ketemu aja baru
sekali dia udah nembak aja. Sebelum aku membuka mulut ku untuk memberi jawaban
dia menyela “haha.. ya enggaklah, tadi itu aku cuman becanda kali” terangnya
sambil ketawa-ketiwi tanpa dosa. WHAT THE FAK!! GUE NGGAK SALAH DENGER KAN? DIA
BILANG DIA CUMAN BECANDA? Dan seketika itu aku berharap ada malaikat maut lewat
dan dengan senang hati rela mencabut nyawaku. Aku sedih iya sedih banget,
padahal tadi itu udah berharap itu beneran dan nyata jadi kekaguman ku kepada
dia selama ini berbuah manis. Aku kemakan gombalan dia yang seperti biasa bikin
orang baper. Aku benar-benar terlalu kelewat batas berharapnya.
Aku pergi, pergi menjauh dari dia aku marah sama
dia. Namun anehnya dia tetap mengikuti ku, sepertinya dia mau bilang sesuatu
tapi aku tidak tau dan tidak mau tau. Aku sibuk dengan kesibukan ku sendiri,
aku bercanda ria dengan orang-orang disekitarku. Tiba-tiba aja disitu ada
keluarga besar ku, aku sediri bingung dari mana mereka muncul padahal tadi aku
kesini cuman berdua aja sama temen ku. Tapi ya sudahlah, yang penting aku
bahagia tapi rasa sakit tetap menghinggapi hati ku. Dia memperhatikan ku dari
jauh, apa pun yang aku lakukan dia selalu merhatiin aku. Aku tak peduli, aku
tak mau bicara dengan dia. Akhirnya setelah beberapa waktu kemudian dia
memberanikan diri untuk berbicara pada ku. “Aku minta maaf soal ucapan yang
tadi, aku tidak bermaksud begitu, aku hanya takut kamu menolak ku” dia
menjelaskannya dengan wajah memohon dan penyesalan yang besar. Walaupun sampai
sekarang wajahnya masih tidak terlihat, masih aja blur kayak mawar (nama
samaran) yang wajah dan suaranya disamarkan pas diwawancarai di acara reportase
investigasi karena mencampur boraks dan daging tikus kedalam adonan baksonya. Jantungku berdegup lagi, makin kencang bahkan
kecepatannya dua kali lipat dari insiden penembakan pertama tadi. Sekarang
tidak hanya jantung saja yang berdegup kenjang, kupu-kupu mulai terbang
berputar-putar diperutku. AKU JATUH CINTA. Sungguh aku nggak benci dia, aku juga berharap
itu semua tadi hanya gurauan saja. “kali ini aku serius, mau kan kamu jadi
pacar ku? Tolong jawab aku”, dia nembak aku lagi sambil memegang tangan ku.
Dg-dig-dug-dorr rasanya jantung ini kayak ikut acara uji nyali. Serius dia
berdetak sampai tembus ke lambung. Yuhuuuu yang kedua kalinya dia melakukannya
lagi. Kali ini aku nggak boleh menyia-nyiakannya lagi. Aku harus cepat bilang
“IYA”. Baru aku mau membuka mulut ku untuk mengucapkan satu patah kata “I…”
tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Seperti pemadaman listrik pas hari Nyepi di
Bali. Gelap bwanget. Tapi ini kan di pantai kenapa bisa ada pemadaman listrik
dan juga ini kan outdoor siang hari pula, kenapa bisa gelap gulita gini. Aku
merasa ada yang aneh, aku mencoba untuk memejamkan mata. Dan benar setelah
perlahan aku mencoba untuk membuka mata, ini semua hanya mimpi.
Ps : kisah ini diambil dari kisah nyata dan bukan
khayalan semata tapi tidak nyata karena nyatanya cuman dalam mimpi.
Ahhh, ternyata tri punya blog 😁
BalasHapusNice story tri
Yahhhh ketauan deh.. jangan dibaca kim nanti kamu abis baca blog ku langsung ayan :)
Hapus