Sabtu, 09 Januari 2016

Insiden Penembakan : Aku Ditembak!

Aku sudah mengaguminya semenjak aku memutuskan hijrah ke Pulau Dewata ini. Pertama kalinya aku mendengar suaranya seperti ada getaran-getaran kekaguman yang membuat telinga ini selalu ingin mendengar suara merdunya. Dia adalah seorang penyiar radio, yang mana aku tak pernah tau bentuk mukanya itu seperti apa. Aku tak peduli dengan semua itu, aku hanya peduli bahwa kenyataannya aku selalu setia mendengar suara dan candaan khasnya setiap pagi setiap bangun tidur. Dia itu suka ngegombal dan suka gangguin cewek orang biar dia cepet putus terus bisa dia jadiin pacar. Tapi aku tau itu semua hanya ilusi belaka. Cuman skenario marketing aja.

Pagi itu aku terbangun dari tidur panjang ku. Aku semacam puteri salju yang terbangun dari tidur panjang setelah dicium pangeran kodok. Tapi kenyataannya tidak begitu, aku memang mencium sesuatu tapi ternyata itu si Lusi kucing di kontrakan yang sering tiba-tiba nongol diatas kasur. PLAKK! Dengan reflek aku menendang dia sampai dia terjatuh dan menyingkir dari hadapan ku. Kemudian seperti sudah menjadi kebiasaan setelah bangun tidur, aku menghidupkan hape, mengetik passwordnya dan mulai mengecek satu persatu aplikasi chatting ku, mulai dari, bbm, line, instagram, facebook, twitter, dan bahkan webtoon yang notabene sering aku buka tapi gak pernah aku baca sekalipun. Kenapa aku selalu rajin ngebuka aplikasi-aplikasi chatting ku padahal aku udah tau pasti gak ada orang ngechat dan sekalinya ada pasti BC-BC gak jelas yang sering broadcast PIN yang ngakunya cewek cantik atau cowok ganteng, atau nggak notif minta di bantuin like foto diinstagram biar dia menang lomba.Yasudahlah abaikan itu. Aku selalu berpikir, bisa aja kan tiba-tiba aku di mention sama Tom Cruise atau David Archuleta dan kalo gak aku bales mentionnya kan mubazir makanya aku rutin cek mention atau dm twitter. Tapi sekarang kebiasaan ku bertambah lagi, aku sering stalk akun cowok yang aku kagumi tadi. Pagi ini dia bikin tweet yang isinya bilang kalau sore ini dia mau kepantai, yups aku langsung antusias banget. Aku ajak temen ku buat ngikutin tu cowok di pantai biar aku ada temennya.

Sore telah tiba. Aku suka sekali ngekor cowok ini kemana-mana. Dia nggak tau selama ini aku suka ngikutin dibelakangnya. Semacam sesaeng fans gitu. Aku juga nggak ngerti kenapa bisa ngefans sama manusia ini padahal artis bukan, anaknya pejabat juga bukan, ganteng apalagi (eh nggak tau sih dia ganteng apa enggak kan aku nggak tau dia tampangnya kayak apa, di avatar twitternya dia gak pake foto sendiri dan dia juga nggak pernah upload foto close up, full body atau V pose yang lagi ngetrend gitu, dia cuman upload gambar dengan kata-kata bijak yang kadang suka bikin baper. Tapi menurut bayangan ku sih dia itu orangnya mirip tukang sayur jomblo deket kontrakan yang sering gangguin cewek tiap belanja dagangannya. Genit banget dan suka digombalin dulu pas kita nanyak-nanyak harga sayurnya. Dia tampangnya mirip Marsya Manopo tau kan hostnya Weekend List yang tayang sabtu minggu di Net itu lho. Ya kalo nggak tau lo belum bisa dikatakan anak gaul masa kini.

Oke kembali kecerita kita lupakan tukang sayur jomblo itu. Sore itu aku dan temen ku ke pantai juga. Pas nyampai sana aku cari-cari tu orang dan akhirnya ketemu juga. Aku bukan mencari lewat mukanya tapi suara dan candaan khasnya. Setelah aku menemukan orang itu aku masih belum bisa melihat dengan jelas wajahnya padahal aku tau itu dia dan aku didepannya. Mukanya seperti tertutup sesuatu yang hitam dan samar-samar. Bingungkan? Yaudah sama kalo gitu. Jantungku mulai berdegup kencang. Aku pura-pura mondar-mandir lewat depan dia. Dia lagi asik bersama temannya entah apa yang mereka becandain tapi mereka kelihatan hepi dan nggak peduli sama alam sekitarnya. Aku bersyukur dia nggak ngelihat aku yang sedari tadi mondar-mandir nggak jelas didepannya  cuman buat ngelihat dia dan akupun sudah merasa bahagia. Setelah beberapa kali mondar-mandir kayak setrikaan, akhirnya dia mulai menyadari kehadiran ku. DIA MENATAPKU!! Aku jadi salah tingkah aku bingung apa yang mesti aku lakukan untuk menyamarkan kelakuan ku ini. akhirnya aku mencoba untuk bersikap tenang dan otak ku mulai berpikir cepat, ya aku harus kabur tapi dengan gaya yang tetap cool. Aku memalingkan wajah lalu memutar badan dan dengan kecepatan cahaya aku tidak lari, aku tetap berjalan namun jalannya itu kayak orang dikejar dosa. Ternyata dia mengikuti ku dari belakang, aku semakin mempercepat langkah ku dan dia juga ikut mengeluarkan jurus seribu langkahnya. “Hey kamu, berhent!i” perintah dia. Aku pura-pura tidak mendengar tapi dia semakin antusias untuk menghentikan ku “Hey Kau, STOOOPPP!!!!!!” dia berteriak dan sambil memegang tangan ku untuk menghentikan ku.  Aku berhenti, aku menoleh, jantungku semakin mau copot. “Kamu orang yang sering mention-mention aku tiap pagi itu kan, yang sering ngikutin aku kemana aja, yang sering stalk twitter ku, iya kan?” dia mulai membuka mulut dan menebak semuanya. Gila aja ini orang kok tau semuanya. Itu berarti selama ini dia pura-pura nggak peduli kehadiran ku. Dia baca semua mention-mention aneh ku. Oh tidaakkk seketika itu aku ingin lompat dari ujung monas dan tembus ke lapisan bumi paling bawah. Tanpa berkata apa pun aku pergi gitu aja. Aku masih belum sadar sepenuhnya, aku masih mencerna dengan apa yang dia ucapkan tadi. Ternyata dia mengikuti ku lagi, aku cuek aku nggak mau mengucapkan satu kata pun. Saat itu kebetulan ada orang lewat dan pakai topi pantai. Dia ambil topi itu dan mengenakannya di kepala ku dari belakang. “Pakailah ini biar nggak kepanasan” ucapnya tepat dibelakang punggung ku. Uwoo so sweet…  Aku menoleh, dia tersenyum. Aku tetap terdiam namun batin ku memberontak. Ohmaigat apa ini kenapa tiba-tiba dia begini. Jantung ku semakin ingin terbang bebas dan bahkan pankreas ku rasanya ingin loncat juga. Kita berdiri dengan posisi seperti ini selama beberapa menit dibawah pohon kelapa dipinggir pantai, aku memandangi wajahnya namun tetap tidak terlihat jelas, gelap.

Entah apa yang dia bicarakan, otak ku sibuk memikirkan dia dan tiba-tiba semua indera ku mati sejenak. Aku terbangun dari lamunan panjang ku setelah dia mulai mengeluarkan gombalan-gombalan mautnya yang bikin semua orang klepek-klepek bahkan cowok pun bisa menganga mendengarnya. Aku mulai senyum-senyum sendiri. “sebenernya selama ini aku juga suka sama kamu, mau nggak kamu jadi pacar ku?” ucap dia langsung menatap ke mata ku. DOORRR Matih aku Matih.. aku ditembak!  apa yang mesti aku bilang, ketemu aja baru sekali dia udah nembak aja. Sebelum aku membuka mulut ku untuk memberi jawaban dia menyela “haha.. ya enggaklah, tadi itu aku cuman becanda kali” terangnya sambil ketawa-ketiwi tanpa dosa. WHAT THE FAK!! GUE NGGAK SALAH DENGER KAN? DIA BILANG DIA CUMAN BECANDA? Dan seketika itu aku berharap ada malaikat maut lewat dan dengan senang hati rela mencabut nyawaku. Aku sedih iya sedih banget, padahal tadi itu udah berharap itu beneran dan nyata jadi kekaguman ku kepada dia selama ini berbuah manis. Aku kemakan gombalan dia yang seperti biasa bikin orang baper. Aku benar-benar terlalu kelewat batas berharapnya.

Aku pergi, pergi menjauh dari dia aku marah sama dia. Namun anehnya dia tetap mengikuti ku, sepertinya dia mau bilang sesuatu tapi aku tidak tau dan tidak mau tau. Aku sibuk dengan kesibukan ku sendiri, aku bercanda ria dengan orang-orang disekitarku. Tiba-tiba aja disitu ada keluarga besar ku, aku sediri bingung dari mana mereka muncul padahal tadi aku kesini cuman berdua aja sama temen ku. Tapi ya sudahlah, yang penting aku bahagia tapi rasa sakit tetap menghinggapi hati ku. Dia memperhatikan ku dari jauh, apa pun yang aku lakukan dia selalu merhatiin aku. Aku tak peduli, aku tak mau bicara dengan dia. Akhirnya setelah beberapa waktu kemudian dia memberanikan diri untuk berbicara pada ku. “Aku minta maaf soal ucapan yang tadi, aku tidak bermaksud begitu, aku hanya takut kamu menolak ku” dia menjelaskannya dengan wajah memohon dan penyesalan yang besar. Walaupun sampai sekarang wajahnya masih tidak terlihat, masih aja blur kayak mawar (nama samaran) yang wajah dan suaranya disamarkan pas diwawancarai di acara reportase investigasi karena mencampur boraks dan daging tikus kedalam adonan baksonya.  Jantungku berdegup lagi, makin kencang bahkan kecepatannya dua kali lipat dari insiden penembakan pertama tadi. Sekarang tidak hanya jantung saja yang berdegup kenjang, kupu-kupu mulai terbang berputar-putar diperutku. AKU JATUH CINTA.  Sungguh aku nggak benci dia, aku juga berharap itu semua tadi hanya gurauan saja. “kali ini aku serius, mau kan kamu jadi pacar ku? Tolong jawab aku”, dia nembak aku lagi sambil memegang tangan ku. Dg-dig-dug-dorr rasanya jantung ini kayak ikut acara uji nyali. Serius dia berdetak sampai tembus ke lambung. Yuhuuuu yang kedua kalinya dia melakukannya lagi. Kali ini aku nggak boleh menyia-nyiakannya lagi. Aku harus cepat bilang “IYA”. Baru aku mau membuka mulut ku untuk mengucapkan satu patah kata “I…” tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Seperti pemadaman listrik pas hari Nyepi di Bali. Gelap bwanget. Tapi ini kan di pantai kenapa bisa ada pemadaman listrik dan juga ini kan outdoor siang hari pula, kenapa bisa gelap gulita gini. Aku merasa ada yang aneh, aku mencoba untuk memejamkan mata. Dan benar setelah perlahan aku mencoba untuk membuka mata, ini semua hanya mimpi.




Ps : kisah ini diambil dari kisah nyata dan bukan khayalan semata tapi tidak nyata karena nyatanya cuman dalam mimpi. 

2 komentar:

  1. Ahhh, ternyata tri punya blog 😁
    Nice story tri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yahhhh ketauan deh.. jangan dibaca kim nanti kamu abis baca blog ku langsung ayan :)

      Hapus