Rabu, 18 Maret 2015

Resensi Film: Love Phobia




Judul Film      : Love Phobia
Sutradara        : Kang Ji-eun
Produser         : Jung Seung-hye
Penulis           : Hwang In-ho
Pemeran         : Kang Hye Jeong, Jo Seung Woo, Lee Jae Yong
Tanggal Rilis : 27 April 2006
Durasi            : 117 menit
Negara           : Korea Selatan
Bahasa           : Korea

Sebuah film yang mengisahkan kisah cinta sepasang remaja Korea. Sang pemuda (Jo Kang) yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis aneh bernama Ari Dong Dong. Ari merupakan murid baru di SD dimana Jo Kang bersekolah. Ari selalu mengenakan jas hujan berwarna kuning kemana pun dia pergi. Saat Ari memperkenalkan diri di depan kelas tak ada satu murid pun yang bertanya. Kemudian Ari menunjuk ketua kelas untuk menanyakan sesuatu kepadanya. Akhirnya ketua kelas bertanya kenapa Ari selalu menggunakan jas hujan padahal hari sedang tidak hujan. Ari menjelaskan bahwa jas hujan itu melindunginya dari kutukannya agar tidak menyebar. Kemudian Ari melanjutkan bahwa setiap orang yang menyentuhnya maka dia akan mendapat masalah. Setelah mendengar cerita itu semua murid menghindarinya, kecuali Jo Kang. Dengan berjalannya waktu Ari dan Jo Kang semakin dekat. Hingga tumbuh perasaan saling suka namun Ari masih saja menghindarinya dengan alasan kutukannya akan menyebar. Ari selalu berkata kepada Jo Kang bahwa dia sebenarnya merupakan Alien yang tinggal di bumi. Jo Kang pun selalu percaya dengan apa yang dikatakan Ari . Hingga pada suatu saat mereka berpisah. Jo Kang bersama keluarganya pindah ke Seoul. Setelah kepergian Jo Kang mereka tidak pernah berhubungan lagi. Hingga pada akhirnya  mereka dipertemukan kembali setelah sepuluh tahun  berpisah. Jo Kang dan Ari sudah tumbuh menjadi remaja. Jo Kang tetap berusaha menunjukkan perasaannya walaupun sebenarnya dia tahu bahwa Ari juga mencintainya namun Ari masih saja selalu menghindar dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal. Kisah ini mengalir sampai Ari kembali menghilang dari kehidupan Jo Kang. Jo Kang yang sekarang sudah dewasa terus berusaha mencari keberadaan Ari. Saat hampir putus asa mereka bertemu di tempat Jo Kang bekerja. Betapa senangnya Jo Kang menemukan pujaan hatinya kembali dihadapannya. Namun pertemuan itu tidak berlangsung lama. Ari berbohong pada Jo Kang bahwa dia harus pergi ke Amerika tapi kenyataannya Ari dirawat di rumah  sakit karena penyakitnya. Tanpa disengaja Jo Kang melihat Ari di rumah sakit. Ingin tahu  penyebabnya, Jo Kang mencari tahu latar belakang Ari hingga pada akhirnya ia menemukan fakta yang mengejutkan bahwa Ari tertular penyakit AIDS. Ari, gadis yang dicintainya tertular AIDS saat berumur lima tahun dimana dia bersama kedua orang tuanya mendapat kecelakaan mobil. Kedua orang tua Ari meninggal dunia dan beruntungnya Ari masih opname di rumah sakit. Saat mendapat transfusi darah, ternyata darah yang masuk ketubuh Ari merupakan darah yang sudah tertular AIDS. Ari kecil mengetahui kenyataan pahit ini dan inilah alasan mengapa dia selalu menghindari kontak secara langsung dengan orang lain. Cerita semakin menguras air mata saat Jo Kang bersedia melakukan apapun demi membuat gadis yang dicintainya bertemu dengan makhluk luar angkasa agar bisa membawa Ari untuk menyembuhkan penyakitnya.

Kisah yang menarik dengan dibumbui cerita fiksi seperti datangnya UFO membuat penonton penasaran untuk menonton sampai akhir cerita. Sang sutradara, Kang Ji-eun berhasil menyuguhkan cerita dengan setiap adegan penuh dengan makna. Para penonton tidak perlu dipusingkan dengan alur maju mundur , kilas balik dalam setiap adegan memberikan penjelasan kepada penonton tentang cerita sebelumnya yang tidak digambarkan secara gamblang. Dengan begitu jalan cerita tetap mudah dipahami sampai akhir.


Film ini semakin menarik karena muncul Park Shin Hye saat masih muda sebagai pemeran pembantu yang juga berperan sebagai penderita AIDS. Selain pemainnya yang sangat menjiwai di setiap adegan, pengambilan setting di tengah padang rumput juga menjadi nilai lebih karena di akhir cerita, dikisahkan Jo Kang membuat Crop Circle di tengah padang rumput. Soundtrack diakhir adegan semakin melengkapi kesedihan yang memuncak dari film ini. Pengemasan film secara sederhana dengan jalan cerita yang benar-benar menguras air mata siap membuat anda terpesona akan kepiawaian sang sutradara.