Tiga bulan telah berlalu, tepat 1 September
2016 nanti perkuliahan semester ganjil
tahun ajaran 2016/2017 dimulai. Yah cepet banget yak, nggak berasa banget udah hampir
tiga bulan aja. Perasaan baru kemarin libur (gilak, kalendernya gak jalan kalo
3 bulan yang lalu itu baru terjadi kemarin - -“) .
Itulah kenapa ada persamaan “Uang
dan Liburan itu nggak ada bedanya, Sama-sama cepet habis”.
Sebenernya tiga bulan itu bukanlah waktu yang
singkat, dimana dalam waktu tiga bulan bisa kita pergunakan untuk hal-hal yang
belum sempat kita lakuin pas lagi sibuk kuliah. Problem yang sering terjadi
pada mahasiswa adalah kurang tidur, jadi pada kesempatan ini bisa kita
manfaatkan untuk tidur sepuasnya. Misalnya
kita bisa hibernasi selama tiga bulan, bangun-bangun Indonesia udah pindah ke Mars.
Selain itu adalah liburan, yap liburan itu
penting. Bahkan setelah liburan tiga bulan ini belum berakhir aku udah nyusun rencana
liburan semester depan hahaa.
Libur semester genap tahun ini cukup melewati
banyak tanggal-tanggal penting. Dimulai dengan bulan juni, dimana pada bulan
ini orang-orang sedang sibuk mempersiapkan mudik lebaran. Begitu pun dengan
aku, sebagai anak rantau mudik itu bertengger pada urutan nomor dua hal yang
paling dinanti setelah urutan nomor satu direbut oleh “makan gratis”. Dan seperti
tahun-tahu sebelumnya, setiap bulan puasa datang, adzan magrib sukses menjadi
acara yang paling ditunggu dan punya rating paling tinggi di TV manapun.
Lanjut bulan Juli, nah dibulan inilah bulan
yang paling panjang menurut ku. Bulan ini terasa panjang. Awal bulan ini aku
sampai dirumah tercinta di kampung halaman. Seperti biasa juga, anak rantau
kalau pulang ke rumah itu tiba-tiba di sayang emak. Pas kita dirumah mau
ngapain aja nggak bakal di marah, misalnya bangun siang, dulu pas sebelum
merantau aku sebagai anak gadis satu-satunya di keluarga bangun siang pasti
nyonya besar bakal meledak kaya bom Hirosima. Tapi… setelah jarang pulang,
sekalinya pulang mau bangun siang, sore, malem atau bahkan nggak bangun sama
sekali nyonya besar tetap kalem-kalem aja hahaa. Enaknya… coba dulu pas masih
sekolah diginiin juga, bisa hancur Negara ini. Nah keuntungan sebagai anak
rantau yang pulang kampung selanjutnya adalah makan disiapin. Pas baru-baru
pulang kerumah hari pertama, kedua, sampai paling lama seminggu lah
disayang-sayang emak, makan disipain bangun jam berapa aja dibiarin, tapi
setelah seminggu balik lagi deh marah-marahnya -_-. But that’s what I miss from
my lovely mom so much, itulah yang paling dikangenin dari orang tua. Itulah
cara mereka memperhatikan kita, marah-marahnya yang khas, cara mereka
mengingatkan kita kalo kita salah, kalau diperantauan siapa yang bakal peduli
kita ngapain aja, Our parents are the best.
Nah dibulan Juli setelah lebaran ternyata
adalah ulang tahun ku. Yah makin tua deh. Temen-temen dan para sahabat tercinta
ngasih early surprise, kejutan diawal. Karena katanya pas hari H-nya kita udah
balik ke perantauan lagi. Okedeh terimakasih broNsist you are the best also. Di
akhir bulan Juli liburan di kampung udah selesai saatnya balik lagi ke pulau
seribu pura ini. Libur panjang belum berakhir, walaupun kerja tetep jalan tapi
kuliah masih libur. Jadinya paginya nganggur, sorenya kerja. Jadi apa daya rasa
malas mengalahkan segalanya.
Masuk bulan agustus bendera merah putih mulai
berkibar dimana-mana, bahkan para pedagang bendera dadakan mulai standby
ditempat tak terduga. Rasanya rindu masa-masa sekolah kalau inget agustusan
gini. Bisa upacara, ikut lomba tapi kalo udah gede gini cuman bisa berdoa untuk
Negara tercinta. Tibalah tanggal 17 agustus dimana semua orang sibuk
mempersiapkan upacara bendera. Den seperti tahun-tahun sebelumnya aku selalu
nonton upacara bendera di Istana Negara lewat layar kaca, ini wajib rasanya nggak
afdol kalo ketinggalan. Dan hebatnya lagi tepat sebelum tanggal 17 agustus 2016
berakhir yakni di jam 11.58 WIB nasionalisme rakyat seluruh Indonesia mendadak
menjadi luar biasa tinggi. Mereka semua mendapat kado indah kemerdekaan RI71yakni
medali emas olimpiade Rio.
Pasangan XD (ganda campuran) Indonesia Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir dari cabor badminton berhasil menjadi juara setelah mengalahkan
pasangan tetangga sebelah, Malaysia (Hai, aku juga BL loh :D jadi maklum kalo aku
bela-belain nonton live final ini sampe jam setengah 2 pagi waktu sini). Dan dibalik
hingar bingar kemenangan ini aku salut sekali sama bang Tontowi alias bang owi,
kunci sukses dia adalah al-quran. Kemanapun dia pergi, bagaimanapun situasinya sebelum
bertanding dia selalu menyempatkan diri untuk selalu membaca ayat-ayat suci
al-quran. Wah andai Indonesia punya banyak atlet kaya gini bakal makin bangga. Sepertinya Indonesia benar-benar diberkahi
tahun ini.
Selama libur panjang ini juga aku berhasil menghabiskan beberapa judul drama korea, film dan variety show yang sempat tersimpan di laptop berbulan-bulan. When drama more than a drama… jadi aku belajar banyak selama aku nonton drama. Nggak penting sih cuman alurnya drama itu menjadi penting ketika kamu itu kpop addict.
Nah begitulah kira-kira libur panjang tiga
bulan ku berjalan, sekarang sudah memasuki akhir bulan agustus. Lama nggak ke
kampus, bisa jadi aku lupa jalan ke kampus :D. welcome back to kampus kuning..
eh ada maba yang masih polos pasti hari pertama kuliah, kampus bakalan penuh
dan banyak muka-muka bingung dan salah kelas bwahahaa..