Libur kuliah kemudian pulang ke kampong itu
merupakan suatu ritual wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa perantau alias
mahasiswa yang belajar di kota atau pulau atau Negara lain. tapi tidak sedikit
pula yang memilih untuk tetap tinggal di kos kecilnya nggak pulang kampong
karena berbagai alasan. Beberapa alasan diantaranya, kampong mereka jauh banget
jadi mereka nggak bisa pulang pergi seenak udelnya, karena tiket pesawat pulang
pergi mahal sebagai anak kos yang uang sakunya pas-pasan dan nunggu kiriman
dari ortu yang dikasi bener-bener pas ya lebih baik mereka membusuk dikos
sampai wisuda. Alasan yang lain yaitu mereka banyak kegiatan kampus atau
kegiatan organisasi yang nggak bisa ditinggal karena mereka panitia inti biasanya
kalo liburan emang mahasiswa banyak ngadain acara seminar atau
kegiatan-kegiatan lainnya buat ngabisisn waktu liburan. Dan masih banyak alasan
ketidak-sanggupan pulang yang lain. tapi syukur aku selalu bisa pulang karena
apa? Karena aku kangen kampong ku yang jelek nan terpencil.
Sejelek apa pun desa ini disinila aku tercipta dan
disinal saksi keberadaan ku dan masa kecil ku terhabiskan sia-sia ya gimana
nggak sia-sia orang kerjaannya ya main-main tok. Tapi begitulah seharusnya masa
kecil dihabiskan, main adalah yang utama.
Setelah aku mulai lulus SMA aku pergi meninggalkan
kampong ku ini. Dan sedihnya lagi aku jarang pulang paling sering dua kali
setahun. Jadi setiap pulang itu aku seperti orang asing dan merasa asing. Pasti
selalu ada perubahan setiap aku kembali. Entah dari orang-orangnya atau
lingkungan sosialnya. Setelah hampir 3 tahun aku tinggal, banyak berubah
kampong ku ini. Terutama orang-orangnya, banyak anak kecil yang sudah tumbuh
jadi remaja, para remaja yang sudah tumbuh jadi dewasa, bahkan teman sebaya
udah pada punya anak, setiap bulan ada undangan nikahan, mengkhawatirkan, miris
aku merasa muda tapi nyatanya aku udah tua gimana nih. Alah, bodoamat parah
parah!
Yang penting sekarang ini aku lagi dikampung aku
istirahat dari kesibukan kuliah dan jadi tutor. Aku dirumah nggak mikir tugas,
nggak mikir besok makan apa, duit tinggal berapa, nggak mikir cucian, nggak
mikir besok makan mie instan merek apa, pake telor apa enggak, enggak mikir
besok senin apa sabtu, pokoknya enggak mikir semuanya. Aku senang-senang
layaknya orang liburan ya harus liburan.
Kalo pulang itu senangnya pas ketemu tetangga yang
lama nggak ketemu terus bilang “sampean kok tambah cilik awak e” ulalaaa…
disitulah gua berasa mirip Cinta Laura. Kenapa mereka bilang gitu karena mereka
lama nggak liat aku kata emak sih aku ya segini-segini aja. Terus yang bikin
seneng lagi sih kalo aku pulang aku dimarahin emak. Dimarahin selalu bangun
siang, dimarahin karena nggak mau cuci piring, dimarahin karena tiduran mulu.
Dan bahkan hari ini aku seneng banget kita berdebat soal baju yang harus
dipakai kalo mau kondangan. Ya pokoknya kalo aku pulang aku jadi anak durhaka.
Maaf ya mak tapi itu lah yang bikin aku rindu kampong halaman.
Rencananya liburan kali ini aku mau jadi anak
durhaka lagi. Aku mau jalan sama teman lainnya tapi enggak dikasi izin sama
mamake ya rencananya aku mau ngeberontak mau mengeluarkan berbagai macam rayuan
maut biar dibolehin jadi aku akan tenang selama liburan. Sampai cerita ini aku
posting aku belum dapat izin, doakan ya hari ini aku dapat izin buat dilamar
kamu loh salah biar dibolehin liburan ke Jogja.
*NB: aku posting ini pas udah masuk perkuliahan semester 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar