Rabu, 08 Februari 2017

Lagi Liburan di Kampong

Libur kuliah kemudian pulang ke kampong itu merupakan suatu ritual wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa perantau alias mahasiswa yang belajar di kota atau pulau atau Negara lain. tapi tidak sedikit pula yang memilih untuk tetap tinggal di kos kecilnya nggak pulang kampong karena berbagai alasan. Beberapa alasan diantaranya, kampong mereka jauh banget jadi mereka nggak bisa pulang pergi seenak udelnya, karena tiket pesawat pulang pergi mahal sebagai anak kos yang uang sakunya pas-pasan dan nunggu kiriman dari ortu yang dikasi bener-bener pas ya lebih baik mereka membusuk dikos sampai wisuda. Alasan yang lain yaitu mereka banyak kegiatan kampus atau kegiatan organisasi yang nggak bisa ditinggal karena mereka panitia inti biasanya kalo liburan emang mahasiswa banyak ngadain acara seminar atau kegiatan-kegiatan lainnya buat ngabisisn waktu liburan. Dan masih banyak alasan ketidak-sanggupan pulang yang lain. tapi syukur aku selalu bisa pulang karena apa? Karena aku kangen kampong ku yang jelek nan terpencil.
Sejelek apa pun desa ini disinila aku tercipta dan disinal saksi keberadaan ku dan masa kecil ku terhabiskan sia-sia ya gimana nggak sia-sia orang kerjaannya ya main-main tok. Tapi begitulah seharusnya masa kecil dihabiskan, main adalah yang utama.

Setelah aku mulai lulus SMA aku pergi meninggalkan kampong ku ini. Dan sedihnya lagi aku jarang pulang paling sering dua kali setahun. Jadi setiap pulang itu aku seperti orang asing dan merasa asing. Pasti selalu ada perubahan setiap aku kembali. Entah dari orang-orangnya atau lingkungan sosialnya. Setelah hampir 3 tahun aku tinggal, banyak berubah kampong ku ini. Terutama orang-orangnya, banyak anak kecil yang sudah tumbuh jadi remaja, para remaja yang sudah tumbuh jadi dewasa, bahkan teman sebaya udah pada punya anak, setiap bulan ada undangan nikahan, mengkhawatirkan, miris aku merasa muda tapi nyatanya aku udah tua gimana nih. Alah, bodoamat parah parah!

Yang penting sekarang ini aku lagi dikampung aku istirahat dari kesibukan kuliah dan jadi tutor. Aku dirumah nggak mikir tugas, nggak mikir besok makan apa, duit tinggal berapa, nggak mikir cucian, nggak mikir besok makan mie instan merek apa, pake telor apa enggak, enggak mikir besok senin apa sabtu, pokoknya enggak mikir semuanya. Aku senang-senang layaknya orang liburan ya harus liburan. 

Kalo pulang itu senangnya pas ketemu tetangga yang lama nggak ketemu terus bilang “sampean kok tambah cilik awak e” ulalaaa… disitulah gua berasa mirip Cinta Laura. Kenapa mereka bilang gitu karena mereka lama nggak liat aku kata emak sih aku ya segini-segini aja. Terus yang bikin seneng lagi sih kalo aku pulang aku dimarahin emak. Dimarahin selalu bangun siang, dimarahin karena nggak mau cuci piring, dimarahin karena tiduran mulu. Dan bahkan hari ini aku seneng banget kita berdebat soal baju yang harus dipakai kalo mau kondangan. Ya pokoknya kalo aku pulang aku jadi anak durhaka. Maaf ya mak tapi itu lah yang bikin aku rindu kampong halaman.

Rencananya liburan kali ini aku mau jadi anak durhaka lagi. Aku mau jalan sama teman lainnya tapi enggak dikasi izin sama mamake ya rencananya aku mau ngeberontak mau mengeluarkan berbagai macam rayuan maut biar dibolehin jadi aku akan tenang selama liburan. Sampai cerita ini aku posting aku belum dapat izin, doakan ya hari ini aku dapat izin buat dilamar kamu loh salah biar dibolehin liburan ke Jogja.


*NB: aku posting ini pas udah masuk perkuliahan semester 6

Goodbye semester 5

             Alhamdulillah Ya Allah Ya Tuhan ku akhirnya semester 5 selesai juga dengan manis dan legit. Aku pikir semester 4 adalah semester terberat tapi ternyata aku salah besar. Semester inilah yang amat sangat menyiksa jiwa dan batin. Bagaimana tidak, dari semester sebelumnya yang biasa-biasa aja cuman kuliah palingan tugas ya masih kaya anak SMA dan gitu-gitu aja eh semester ini tuganya itu kaya serangan badai pasir di gurun sahara. Bikin mata kelilipan.
            Setelah libur panjang semester genap lalu dan bertepatan dengan libur lebaran aku pikir mengawali kuliah semester 5 akan lebih mudah dan santai. Setelah lihat jadwal mata kuliah dan dosen pengampu yang kaya begini modelnya aku nggak yakin bisa dapat nilai A bahkan B pun aku ragu. Dosennya senior semua euy udah pada professor. Ternyata benar baru minggu pertama kuliah kita udah aktif seperti perkuliahan biasa padahal seharusnya kan tatap muka pertama itu bahas kontrak perkuliahan eh tapi enggak cuy dosennya ngegas polll.
            Sedihnya lagi semua mata kuliah semester 5 adalah hamper ke penelitian dan mulai menjurus ke proposal untuk judul skripsi. Aku sih bilangnya ini skripsi mini. Aku nggak mau nulis atau cerita tentang apa aja yang aku pelajari di semester ini atau bagaimana cara ku agar bisa survive. intinya semester 5 adalah semester penuh dengan duka dan sedikit suka. Semester 5 aku mengorbankan waktu dan uang serta penuh dengan keringat yang bercucuran dan penuh dengan pertumpahan darah. Ini  semacam usaha untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, yaitu dosen. Tapi dibalik keluh kesah ku yang hamper tiap detik aku mengeluh, semuanya terbayar dengan nilai akhir yang Alhamdulillah aku nggak pernah nyangka akan sangat memuaskan seperti ini. Aku merasa aku berhak mendapat nilai ini setelah aku tau bahwa aku benar-benar berjuang. Hamper semua mata kuliah dapat A ada sih beberapa yang dapat B+.
            Oya ya nggak kalah serunya aku sempat ada pentas drama sama temen-temen sekelas. Ini demi nilai akhir kita bener-bener latihan, ngehafalin dialog dan koreo harus kece juga. Dan Alhamdulillah pas pementasan ternyata temen-temen aktingnya keren banget dan sangat menjiwai. Sepertinya kita ada bakat main drama musical :D. I don’t think so.
            Oke mari lupakan semester kelam ini, mari move on ke liburan yang sedang berjalan. Aku bertekat membuat liburan ini menjadi berkesan tapi apa daya semua diluar espektasi. Aku cuman nganggur diem gabut dirumah nonton tv tidur-tiduran gelimbungan sambil scroll hp berulang-ulang padahal nggak ada chat atau notifikasi apapun. Sepertinya liburan ku di kampung selama 2 minggu lebih ini bakal jadi masa lalu yang kosong aja. Tapi aku lgi berjuang nih buat nyusun jadwal liburan yang asik rame dan kekinian. Semoga teman-teman ku mau membantu mewujudkannya.


*NB: baru sempat posting diblog pas udah masuk kuliah dan udah semester 6

Jumat, 30 Desember 2016

Catatan Akhir Tahun 2016



Alhamdulillah, kita sudah memasuki penghujung tahun 2016. Pagi ini adalah pagi terakhir di tahun 2016 dan aku dengan bersemangat ingin sekali mereview apa aja sih yang udah terjadi di bulan-bulan kemarin. 

Liburan keluarga awal tahun di Bedugul

Liburan Idul Adha di Lapangan Renon dan museum 3D I AM BALI
Sebenernya tahun 2016 sama seperti tahun-tahun sebelumnya, apa saja bisa terjadi tanpa kita duga. Namun disetiap tahunnya pasti ada perbedaan dalam hal menyikapi masalah karena umur kita semakin bertambah sehingga kita menyikapi tahun demi tahun dengan semakin berfikiran dewasa. Tapi umur tidak menjamin cara pandang dan cara pikir kita. Semua bergantung pada pribadi masing-masing.

Disetiap akhir tahun, aku punya kebiasaan membuka diary ku dan membacanya dari lembar awal. Aku suka sekali saat mengingat moment yang ternyata tak sengaja aku tulis dalam diary, mulai dari moment terkecil yang nggak penting sampai moment besar yang tak terlupakan. Akhir tahun merupakan saat yang tepat buat flashback, mengingat kembali segala hal yang terjadi ditahun itu. Apapu itu, baik senang, sedih, susah, memalukan sampai mengerikan kita tidak bisa mengabaikannya karena semua itu memang sudah terjadi disepanjang tahun ini. Biasanya aku selalu senyum-senyum sendiri pas baca catatan harian ku sendiri pasti ada hal yang menggelitik dan bikin muka merah padam.

Setelah aku membuka dan membaca buku kecil berwarna putih dengan cover berhiaskan kata-kata motivasi, aku menulis segala perasaan ku disana. Ternyata dibuku ini juga resolusi tahun 2016 aku tuliskan. Aku tulis resolusi itu dihalaman pertama, dan tak ku sangka resolusi ku menggelikan sekali alhasil aku ketawa bacanya :D.Diantaranya  aku menulis kuliah dilancarkan, IPK bisa bertahan, kerja semakin lancar dan yang paling mengejutkan aku menulis ingin punya pengagum rahasia wkwkww ini memalukan sekali. Resolusi konyol untunglah nggak terwujud haha. 

Alhamdulillah tahun 2016 aku masih diberi umur panjang. Aku bisa merasakan kenikmatan dunia dan masih bisa bersyukur atas segala yang diberikan-Nya. Ditahun ini juga aku belajar bagaimana menyikapi hidup. Aku sadar umur ku sudah tidak muda lagi, jadi aku harus bisa mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari sekarang. Di tahun 2016 pula aku sempat merasakan sejatuh-jatuhnya jatuh dan sebahagia-bahagianya bahagia. Aku sempat frustasi dan benar-benar down. Aku malas sekali kuliah, nggak bersemangat belajar ataupun ngerjain tugas. Aku sudah mencari berbagai motivasi untuk menaikkan mood belajar tapi tetap saja semua nihil. Semua ini terjadi karena aku udah masuk semester atas, semester neraka. Semester 4 merupakan awal dari semester mengerikan, aku harus menghadapi berbagai tugas yang hampir mustahil aku bisa kerjain. Dosen pun seperti jin yang menghasut mahasiswanya agar mau mengikuti dia. Tapi sesungguhnya itu resiko menuju akhir dari penderitaan. Dengan perlahan-lahan akhirnya aku bisa menyelesaikan semester 4 dengan sukses. Rasanya legaaa 

Masuk semester 5 pertarungan dengan alam dimulai kembali. Sebenarnya lebih pada bertarung pada diri sendiri melawan malas. Semester 5 aku berjuang mati-matian karena kita sudah mulai penelitian lapangan dan benar-benar banyak tugas besar. Alhasil untuk melewati semua ini diperlukan pengorbanan waktu, uang, tenaga, pikiran, otak sampai berdarah-darah, terjadi pertumpahan darah dan seperti menghadapi pertarungan hidup dan mati. Alhamdulillah walaupun aku tahu hasilnya jelek, paling tidak I did it by myself and my brain. Rasanya aku merasa bahwa aku bisa, aku nggak bodoh-bodoh amat. Yang paling penting disini adalah usahanya hasil juga penting sih tapi proses yang paling penting. 

Lanjut dibulan Juli tak ku sangka, teman-teman ku begitu romantis. Mereka ngasi kejutan ulang tahun pake kue dan tiup lilin segala. Ini pertama dalam sejarah pertemanan kita. Unchh unchhh aku jadi terharu :D aku berterimakasih sekali sama sahabat-sahabat ku pertemuan singkat kita di libur lebaran diwarnai dengan kenangan manis. 

Tapi satu masalah yang masih belum bisa terselesaikan dari dulu yaitu adalah masalah bersosialisasi dan masalah pertemanan. Aku tipe orang pemilih teman, tapi cara memilih ku dengan sistem timbal balik. Dimana, jika kalian baik pada ku aku akan lebih baik pada kalian. Aku sudah dewasa, seharusnya aku nggak pilih-pilih teman lagi. Tapi ah yasudahlah ini hidup ku. Urus saja hidup mu sendiri.

Banyak sekali hal yang aku pikirkan di tahun 2016, karena pikiran-pikiran itulah aku menjadi semakin berantakan. Mau ke kanan tapi hati ngajak ke kiri. Karena ketidakpastianku ini aku sering salah ambil keputusan akhirnya menyesal deh. Mggak apa-apa tri, ini adalah bagian dari proses.

Tahun 2016,aku masih sangat menggilai Kpop dan Kdrama. No days without fangirling J semakin tinggi kriteria pasangan ku gara-gara kebanyakan nonton drama dengan banyak cowok tampan di dalamnya haha. Entah mau jadi apa aku nanti tapi aku senang dengan apa yang aku lakukan. Kata orang senangilah apa yang kamu lakukan dan lakukanlah apa yang kamu senangi. Ya beginilah cara ku menikmati hidup. Meskipun aku tidak menjalin hubungan dengan siapapun tapi aku selalu bahagia memiliki banyak pacar bayangan di Negara Ginseng sana wkwkw.

Percaya atau tidak, 2016 merupakan tahun yang benar-benar membawa ku ke dunia yang sesungguhnya. Aku masih tinggal diperantauan, berjauh-jauhan sama orang tua. Aku selalu merindukan mereka. Merindukan rumah dan merindukan kebersamaan di hari tua. 

Terimakasih 2016, aku sangat berterimakasih kau telah membuat hidup ku berwarna dengan berbagai gonjang-ganjing di tanah air ini. Aku sudah melewati 2016 dengan rasa nano-nano walau masih tetap berstatus single syar’i haha. Semua yang telah terjadi di tahun 2016 merupakan bekal kita  untuk menjalani hidup  lebih baik lagi ditahun-tahun selanjutnya. Aku percaya Allah sudah merencanakan sesuatu yang luar biasa untuk ku di tahun 2017. Yang perlu aku lakukan adalah berusaha, berjuang, memotivasi diri dan berdo’a. selamat tinggal 2016, banyak sekali pikiran-pikiran luar biasa yang siap aku ledakkan di tahun 2017. Tahun baru bukan berarti semuanya harus baru. Yang aku harapkan nasib ku lebaih baik dari sebelumnya dan teman-teman terbaikku tetaplah yang lama.  Happy New Year 2017 ^^
Menggila di perayaan kemerdekaan Indonesia



Nongkrong bareng temen SMA di alun-alun Bojonegoro

Silaturahmi kawan SMA momen lebaran

yaaakkk.. kejutan ulang tahun ku di alun-alun Bojonegoro

inilah sahabat-sahabat terbaik yang tidak baik untuk dilestarikan

masih dalam suasana libur lebaran

moment late party dari salah satu teman terbaik di Bali

kondangan nikahan sodara :)

Sabtu, 22 Oktober 2016

Kisah Yang Tak Pernah Usang





Sekitar 13 tahun yang lalu aku masih bocah yang kerjaannya keluyuran keliling desa main, main dan bermain. Nah kalo kalian merasakan hal sama yang sama berarti kita senasib. Pasti kalian anak 90an ke atas.

Hari ini aku terlibat percakapan kecil dengan rekan kerja di tempat kerja. Tiba-tiba dia memancing buat flashback cerita masa kecil dulu. Dan benarlah, saat aku cerita aku larut dalam kenangan masa kecil ku yang luar biasa indahnya. Aku baru sadar ternyata aku sangat beruntung terlahir sebagai anaknya emak yang terlahir di desa dan pastinya aku tumbh jadi anak desa jaman dulu yang penuh kisah indah dan sayang kalo nggak dicertitakan.

Bahkan saat aku dan teman ku bercakap-cakap, dia sampai heran bagaimana cerita masa keclku bisa sebegitupanjangnya dan semua terlihat sangat bermakna. Cerita masa kecil anak kota sangatlah singkat dan hampir membosankan (enggak semua sih), pasti masa kecil mereka dihabiskan dengan les kesana kemari dan kehidupan sekitaran rumah, biasalah anak kota kan nggak boleh main jauh-jauh nanti diculik.
Untunglah di desa nggak ada drama culik-menculik jadi kita mau nggak pulang seharian juga orang tua nggak bakal peduli, lagian siapa juga yang mau nyulik anak udik muka ndeso kalo mau dijual boro-boro laku, mendingan beli anak ayam lumayan lucu dan gedenya bisa digoreng.

Kembali ke masa kecil ku dulu, sebagai anak kecil aku menjalankan fungsi dan hakekat sebagai anak kecil itu sendiri. 13 tahun yang lalu, aku masih berstatus siswi SD sekitaran kelas 3-4-5 gitu. Kalo pagi ya berangkat sekolah, sebelum sekolah minta uang saku dulu sama emak. Jaman dulu dikasi uang saku seribu rupiah itu udah berasa luarbiasa tajirnya, emak lebih sering ngasi uang saku lima ratus perak masih inget banget uangnya waktu itu bergambar monyet. 500 itu bisa dibuat jajan, beli es bahkan masih bisa nabung. Kalo dikasi 1000 itu kayanya emak lagi hepi trus dibilang boleh dihabisin wahh ini baru namanya rezeki anak soleh….. tapi sebagai anak baik, aku tabung uangnya masukin ke celengan ayam kesayangan ku. 

Pulang sekolah lanjut main ke mana aja asal main, tapi kalo ada ulangan atau PR buat besok yang kiranya penting banget aku kerjain dulu baru keluar main. Biasalah anak rajin hihiiii.. nah rutinitas masa kecil ku yang lainnya yaitu selalu berangkat ngaji siang dari jam set 2 sampe jam 4.  Setelah itu ya pulang kerumah dengen keceptan yang melebihi kecepatan cahaya aku pergi main lagi, masih inget banget dulu tiap sore main bola sama anak-anak cowok di lapangan yang sebenernya bukan lapangan tapi kami ahlifungsikan jadi lapangan bermain. Betapa bahagianya hidup ku saat itu, main bola spesialis penjaga gawang bisa jadi aku pemain top saat itu wkwkw entahlah aku dapet bakat dari mana tapi aku tau aturan main sepak bola dan teknik-teknik bermain sepak bola yang baik tapi agak tidak benar. Kalo jadi striker aku juga gak bisa diragukan begitu saja, masukin bola ke gawang buatan dari batu atau kayu yang ditancepin di kiri dan kanan penjaga gawang sudah bisa di sebut gawang merupakan keahlian ku yang lain. mungkin karena kebanyakan di desa banyak anak cowoknya makanya aku lebih suka main sama mereka. Itulah mengapa aku suka sekali sepak bola sampai berlanjut ke SMP dan SMA, aku bahkan tau nama-nama pemain top Indonesia dan bahkan aku sempat berganti-ganti mendukung klub persib-arema-sriwijaya fc bahkan tim kebanggaan kota ledre persibo. Haha itu semua dulu, sekarang aku netral, karena sepak bola Indonesia sudah banyak berubah. Bukan cuman sepak bola aku juga suka badminton, suka banget. Biasanya dulu pas aku habis main badminton, malamnya tangan ku jadi linu dan rasanya mau lepas dari sendinya. Trus ngrengek-ngrengek sama emak minta dipijitin, ya pastinya emak nggak mau lah pada akhirnya diteplokin balsem haha.. bahkan pas udah mulai lulus SD aku mulai suka motogp, aku mulai kenal Bang Rossi dan langsung jadi pendukung setianya sampai sekarang hihi. Pokoknya aku suka semua cabang olah raga, itulah kenapa aku sangat excited banget kalo ada acara olah raga ditayangin di TV. Acara yang sangat memotivasi ku hingga bercita-cita jadi seorang atlet, tapi apa daya tinggi badan ku mentok segini aja dan nggak ada fasilitas buat ngembangin diri sih. 

Pasti kalian nggak nyangka kan dulu aku kaya gitu, itu belum seberapa. Aku suka sekali manjat pohon, setinggi apapun pohon itu akan kupanjat sampai ujungnya. Suka sekali manjat pohon karsen (kalo di bali namanya pohon Singapore, elit banget kan namanya -_-), pohon jambu, pohon mangga, dan pohon-pohon lainnya. Wah kayak monyet aja ya, nggak apa-apa asal bahagia. Aku suka berenang di sungai bengawan solo bahkan aku bisa nyeberangin sungai dengan keahlian berenang ku. Aku suka nyari belalang di tengah sawah, nyari jangkrik di malam hari, nerbangin layang-layang, mancing ikan di sungai atau di kali sampe mancing belut di sawah, naik sepeda sambil lepas tangan, main ojek-ojekan sama temen, main masak-masakan, main kartu, main karet, main dakon, main dadu, main tukeran isi binder, main gobak sodor, main bola kasti, main yoyo, main mobil Tamiya dan mainan yang seharusnya dimainin anak kecil jaman dulu lainnya.

Setiap hari, di rumah, emak ku tiada hari tanpa ngomel, kerjaan ku cuman main aja dan pulang kalo sekedar inget. emak ku adalah orang terjahat yang pernah ada di dunia ini. Bukan cuman omelan, emak ku juga main pukul aja. Dipukul? Itu hal yang biasa. Karena saking nakalnya, aku di tali di tiang rumah biar nggak bisa ngelawan, kepala di masuk-masukin ke air juga pernah, di kejar sampe keliling desa juga pernah. Dulu karena aku masih kecil dengan mudahnya aku berfikir ibu ku adalah ibu yang sangat kejam melebihi ibu tiri. Setelah aku tumbuh dewasa dan mulai merasakan apa yang orang dewasa rasakan, ternyata itu adalah cara ibu melatih mental kita untuk jadi anak yang kuat. Dan benar, sekarang aku tumbuh jadi manusia tangguh yang hampir bisa hidup mandiri. Itu sih menurut pndangan ku sendiri ya, orang lain pasti punya berpendapat berbeda. Aku sayang sekali ibu ku, berkat beliau aku berani menghadapi masa depan ku walau sendiri.

Intinya, aku bersyukur punya masa kecil yang begitu berwarna dan begitu panjang nan indah saat diceritakan. Aku bersyukur pernah mencoba dunia yang nggak mungkin bisa aku lakukan di usia sekarang. Aku bersyukur pernah dimarahi orang tua karena kita salah. Sekarang aku akui aku rindu masa itu. Aku rindu desa ku yang dulu. Aku rindu suasana desa ku yang dulu. Aku rindu teman masa kecil ku yang dulu. Semua telah berubah, semua sudah tidaklah sama. Tidak mungkin masa itu terulang kembali. Dunia telah berubah, tapi aku sekarang dan aku yang dulu masih tetap sama.