Selasa, 05 Agustus 2014

Enggak yakin pada pilihan jurusan sendiri



  Entah kenapa dari dulu sampe sekarang aku nggak pernah yakin pada semua hal yang aku putuskan sendiri. Hidup ku penuh penyesalan gara-gara nggak pernah bener ambil keputusan. Salah satunya ambil jurusan kuliah. Saat ini aku kuliah di universitas udayana jurusan sastra inggris, APA?? SASTRA INGGRIS??? MAU JADI APA??
Pasti semua orang mikirnya gitu tiap kali aku jawab pertanyaan mereka. Mereka pikir kuliah itu harus ambil jurusan dokter dokter dan dokter. Hellloooo paakk buukkk kalo semua orang kuliah kedokteran, trus semua jadi dokter bapak ibuk sekalian mau yang jadi orang sakitnya gitu hah?!
Sering aku dibuat emosi karena sikap mereka yang nggak pernah menghargai jurusan ku. Sebenernya aku juga pernah kepikiran buat masuk kuliah kedokteran, memang itu bukan hal mustahil tapi bagi ku amat sangat mustahil bisa masuk kedokteran. Karena aku ingin kuliah lewat jalur SNMPTN yang notabene tanpa tes apapun jadi nggak usah repot-repot mikir lagi setelah pusing mikirin ujian nasional, aku harus mempertimbangkan dari berbagai sudut agar bisa lolos dengan mudah. Pertama dari nilai raport, oke memang nilai raport ku lumayan bagus-bagus bahkan aku pernah dipuji salah satu dosen yang mewawancara bidik misi ku dulu, tapi buat lolos snmptn itu nggak bermodalkan nilai raport aja. Akreditasi sekolah dan rekam jejaknya juga jadi penilaian. Aku sekolah di SMA negeri di pedesaan, untungnya sekolah ku berstatus negeri dan berakreditasi A. tapi sepanjang sejarah, belum pernah ada yang lolos masuk kedokteran. Itu salah dua yang menjadi pertimbangan ku kenapa nggak ambil jurusan wow itu. dan aku pikir kuliah kedokteran itu nggak mudah, kita mesti belajar istilah-istilah medis, ngapalin bagian-bagian tubuh makhluk hidup, ngapalin nama-nama ilmiah yang sangat aneh dan masih banyak lagi. Aku nggak ada minat sama sekali, pelajaran biologi SMA aja aku nggak suka gimana mau kuliah begituan
 -__-.
Aku milih jurusan sastra juga ada alasan tersendiri. Selain memang cari aman biar langsung lolos snmptn karena gradenya sedang-sedang saja juga karena aku punya cita-cita tersendiri yang sampe sekarang masih menjadi misteri #yaelaahh . Namun walau bagaimanapun juga aku masih sering mendengar semacam nada merendahkan saat aku bilang aku kuliah dijurusan sastra inggris. kakak ku aja sangat menyayangkan kenapa aku masuk sastra yang katanya masa depannya nggak jelas, kenapa nggak masuk kedokteran biar nanti bisa buka praktik sendiri trus bisa ngehasilin duit banyak. Mereka nggak pernah tau bagaimana perjuangan masuk kedokteran, hanya orang-orang beruntung dan terpilihlah yang bisa masuk sana.
            Sebenernya juga aku agak nyesel kenapa aku nyasar disastra? Sementara saat SMA aku anak IPA? Nggak ada hubungannya sama sekali. Dipikir-pikir percuma juga aku belajar IPA 3 tahun disekolah dan saat lulus nggak aku lanjutin malah belok kearah jurusan yang beda jalur. Tapi biarlah nasi sudah menjadi bubur ayam, entah memang Allah memberikan jalan kesuksesan ku dari sini atau aku yang melawan takdir, who knows??
            Hati kecilku yang paling dalam juga nggak bisa bohong, keinginan menjadi dokter memang ada karena jika aku jadi dokter status sosial keluarga ku pasti berubah, mungkin kami lebih dihargai dan nggak diremehkan tetangga lagi. Aku menyesal kenapa dulu aku nggak ambil kedokteran aja ya? kan nilai raport ku juga bagus-bagus nggak kalah sama anak yang udah resmi jadi mahasiswa kedokteran, coba dulu aku nyoba pilih jurusan pendidikan dokter dipilihan pertama, mungkin aku juga lolos, mungkin aku bisa pamer ke orang-orang kalo aku calon dokter, mungkin.. mungkin.. mungkin.. ya ya ya sampe sekarang kata “mungkin” sudah melekat di kepala ku dan menghantui ku, tugas ku sekarang adalah menghilangkan kata “mungkin” itu dengan menjalani perjalanan baru hidup ku dengan menjadi seorang mahasiswa sastra inggris universitas udayana. Sekarang saatnya aku buktikan pada mereka bahwa semua jurusan itu berharga dan berguna namun mereka saja yang masih belum menemukan orang sukses yang dari lulusan sastra.



Pembaca bijak tinggalkan jejak

2 komentar:

  1. semangat ya tri..............

    peraturan baru pemerintah.... kuliah strata 1 (S1) di Universitas Negeri maksimal 5 Th.

    pokoknya jangan sampai ada mata kuliah ngulang.......... target 4 tahun harus tepat waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. siap bang ojiiikkkk...
      kalau bisa jangan deh sampe 4 tahun, 3,5 tahun cukup

      Hapus